PMJ – Rencana menjadikan Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai wisata premium mendapat dukungan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Harga tiket diusulkan US$ 1.000-2.000 atau Rp14-28 juta per orang.

Nantinya pemerintah tidak hanya menjadikan Pulau Komodo sebagai tempat destinasi wisata premium, tapi juga akan dikembangkan sebagai pusat riset. Dengan membatasi pengunjung, kebersihan Pulau Komodo bisa tetap terjaga.

"Jadi nanti orang filantropis yang kaya-kaya itu mungkin dia mempunyai satu tiket untuk dihargai US$ 1.000 kah atau berapa ribu dolar itu per tahun. Orang-orang yang punya tiket ini lah yang bisa masuk ke situ (Pulau Komodo)," kata Luhut saat ditemui di Kantornya, Senin (7/10/2019).

Meski kunjungan langsung ke Pulau Komodo dibatasi, namun beberapa pulau lain di sekitar Pulau Komodo masih bisa dikunjungi untuk pelancong umum antara lain di Pulau Rinca dan Pulau Padar.

Luhut menuturkan bahwa tiket yang diusulan US$ 1.000 untuk pengunjung premium masih belum final. "Iya itu contoh, bisa saja angkanya US$ 2.000. Jadi kamu filantropis misalnya, ini kan world heritage, world heritage itu kan penting," ujarnya.

Luhut menjelaskan bawha sudah ada calon operator dari Amerika Serikat (AS) yang diharapkan bisa kerja sama dengan profesional lokal di Indonesia. "Seperti di Afrika, ada yang mengelola taman wisata. Ini juga sama. Jadi kita bikin kenapa internasional? Supaya nama juga diangkat," pungkasnya. (BHR)