test

VIDEO

Senin, 27 Maret 2023 13:42 WIB

Pemulung, Pengemis, Dan Eks Gelandangan “Naik Kelas” Di Bekasi

Editor: Langit

PMJ NEWS -  Sejumlah pemulung, pengemis, hingga eks gelandangan di Bekasi kini bisa menikmati fasilitas rumah susun (rusun) yang lengkap dengan membayar sewa Rp 10.000 per bulan. Fasilitas itu bernama Rusun Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Sosial. Rusun dengan satu menara berlantai lima itu memiliki 93 unit tipe 24. Lima dari 93 unit itu diperuntukkan bagi difabel, dan 88 sisanya merupakan unit reguler. Adapun kapasitas tampung rusun yang berlokasi di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Tmur, Kota Bekasi, itu adalah 362 orang. Warga penghuni rusun menceritakan fasilitas apa saja yang ada di dalam unit rusun yang ia tempati bersama keluarga. ”Semua lengkap, dari meja makan, tempat tidur, kompor gas, sampai piring dan sendok juga ada. Saya dan suami ke sini hanya bawa pakaian saja,” kata ibu tiga anak ini . Di unit bertipe 24 itu terdapat satu kamar tidur, satu ruang tamu, satu kamar mandi, dapur, dan balkon. Warga antusias menceritakan pengalamannya saat pertama kali mandi menggunakan shower di unit rumah susun itu. Keluh Kesah Penghuni Rusun Pemulung Bekasi yang Masih Sulit Atur Keuangan meski Tarif Sewa Rp 10.000 per Bulan Asmani bersama suami sudah memulung di wilayah Bekasi sejak 2020. Sebelumnya, mereka memulung di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di sana, rumah petak yang mereka tempati kerap dilanda kebakaran. Perluasan penataan kota membuat tempat tinggal mereka tergusur. Di Bekasi, mereka tinggal di lapak pengepul rongsokan di wilayah Duren Jaya, Bekasi Timur. Wajah ceria juga menyelimuti Ozmah (50) yang baru dua minggu tinggal di lantai dua Rusun Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur. Perempuan itu, Jumat sore, menggendong cucunya berkeliling di halaman depan rumah susun. Dia tersenyum menyaksikan tingkah anak-anak rusun bermain sepeda, bulu tangkis, dan berkejaran. Tempat tinggal yang dia tempati saat ini kondisinya jauh berbeda dengan lapak yang dia huni sejak tiga tahun lalu di Duren Jaya. Selama tinggal di Duren Jaya, Omzah dan anak-anaknya sering kebanjiran. Air yang menggenangi tempat tinggal mereka kerap naik hingga ketinggian lebih dari 1 meter. ”Kalau di sini, enak dah, nyaman. Airnya bersih, putih, ada meja makan, banyak dah” kata Ozmah. Menteri Sosial Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan, rusun di Bekasi tersebut diperuntukan untuk pemulung dan pekerja informal yang tidak memiliki rumah. Rusun itu didesain sederhana agar mampu menampung lebih banyak masyarakat yang memulung dan pekerja informal. ”Mereka yang pindah ke sini juga kami siapkan pekerjaannya. Jika mereka belum memiliki data kependudukan, kami bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mencatat kependudukannya. (Tujuannya) agar mereka bisa mengakses bantuan pemerintah,” kata Risma.

Selengkapnya di www.pmjnews.com

Download aplikasi pmjnews

Cek selalu story pmjnews