Sabtu, 19 Maret 2022 13:39 WIB
Drama Minyak Goreng, Sempat Langka dan Kini Banjiri Pasar Pasca HET Dihapus
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Hampir dua bulan sudah drama kelangkaan minyak goreng berlangsung. Hal ini yang dimulai beberapa saat setelah Pemerintah mengeluarkan penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit melalui Permendag no 6 tahun 2022.
Seperti biasanya setiap terjadi kelangkaan, selalu diikuti dengan kegaduhan. Apalagi kelangkaan minyak goreng memunculkan kepanikan dikalangan ibu-ibu dan para pedagang.
Sementara pihak yang dinilai paling diuntungkan dalam situasi kelangkaan ini adalah para produsen dan distributor. Bahkan banyak oknum-oknum nakal yang tega mengambil kesempatan dalam kondisi ini dengan permainan harga pasar yang tinggi.
Menyoroti kelangkaan ini, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan membuat berbagai kebijakan. Salah satunya menghapus Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan kebijakan ini diambil dari hasil rapat terbatas dengan melihat perkembangan ketidakpastian global.
"Terkait harga kemasan lain akan menyesuaikan nilai keekonomian. Sehingga diharapkan minyak sawit akan tersedia di pasar modern dan tradisional," terang Airlangga beberapa hari lalu.
Kemendag Bakal Tindak Tegas Penimbun Minyak Goreng
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengancam para distributor termasuk di tingkat 1 dan 2 atau para spekulan yang menimbun minyak goreng. Sehingga sulit didapatkan dan menjual lebih dari Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Kami ingatkan yang ikut dalam niaga perdagangan minyak goreng ini untuk menaati aturan yang berlaku," tegas Lutfi dalam siaran persnya.
Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan telah bekerjasama dengan kepolisan melalui Satgas Pangan dan PPNS Kemendag untuk melakukan penindakan hukum.
"Kita siap menindak tegas oknum yang menghambat pasokan dan distributor yang menimbun, memainkan harga dan melakukan tindakan yang melawan hukum," tuturnya.
Polri Turun Tangan Atasi Kelangkaan Minyak Goreng
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh kapolda untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional dan pasar modern wilayahnya masing-masing.
"Yang paling penting harus dipastikan mulai hari ini, besok, sampai minggu depan, minyak goreng harus ada di lapangan. Baik di pasar modern maupun pasar tradisional. Tolong betul-betul diawasi," jelas Sigit dalam telekonferensi bersama Kementerian Perdagangan.
Kapolri juga menegaskan akan mengawal langsung ketersedian minyak goreng. Bahkan pihaknya akan menindak tegas oknum yang berani bermain-main dengan kelangkaan minyak goreng ini.
"Dari kemarin sampai dengan tadi pagi kita telah melakukan pengecekan secara langsung di pasar untuk mengetahui mekanisme pasar terkait dengan perkembangan situasi harga minyak," ungkap Kapolri Sigit saat melakukan pengecekan, Rabu (16/3/2022).
"Tentunya kami dari kepolisian siap mengawal sehingga jaminan distribusi kemudian ketersediaan di pasar betul-betul riil di lapangan," sambungnya.
DPR Ikut Bersuara Soal Kelangkaan Minyak Goreng
Anggota Komisi VI DPR Achmad Baidowi menilai ada praktik penimbunan yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng di pasaran dalam beberapa waktu terakhir.
Sebab, saat ini minyak goreng langsung tersedia di berbagai toko dengan harga yang melambung setelah pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng.
"Pasokan minyak goreng langsung tersedia di berbagai toko dengan harga mencapai Rp25.000, ini berarti ada yang sengaja menahan pasokan alias menimbun, tunggu HET dicabut baru pasokan dikeluarkan," ungkap Baidowi dalam keterangannya, Kamis (17/3/2022).
Menurut Baidowi, hal ini juga membuktikan bahwa tidak ada masalah dari sisi pasokan minyak goreng, tetapi distribusinya tersendat karena ada praktik penimbunan.
"Pihak kepolisian dan satgas pangan harus melacak titik distribusi mana yang tiba-tiba pasokan langsung berlimpah satu hari pasca pengumuman HET dicabut," ujar Baidowi.
Minyak Goreng Kembali Banjiri Pasaran Pasca Penyesuaian HET
Pasca pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng, stok minyak goreng terlihat mulai banyak ditemui di sejumlah pasar ritel dan tradisional. Padahal sebelumnya sempat terjadi kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah.
Bahkan dibeberapa pasar tradisional di Depok, sudah mulai menjual minyak goreng kemasan dan curah. Namu dijual dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan pasokan minyak goreng curah subsidi belum beredar di kalangan pedagang pasar.
Berikut harga minyak goreng yang ada di pasar tradisional:
1. Minyak goreng kemasan merek Siip: Rp45 ribu per dua liter
2. Minyak goreng kemasan merek Promoo: Rp48 ribu per dua liter
3. Minyak goreng kemasan merek Jujur: Rp24 ribu per liter
4. Minyak goreng kemasan merek Fortune: Rp25 ribu per liter
5. Minyak goreng kemasan sederhana merek Resto: Rp18 ribu per liter
6. Minyak goreng curah: Rp20 ribu per Kilogram.