test

News

Jumat, 28 Januari 2022 17:00 WIB

Beri Arahan di Munas KORPRI, Jokowi Minta ASN Tak Terbelenggu Mental Feodal

Editor: Hadi Ismanto

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan terkait vaksinasi booster bagi masyarakat. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres)

PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan ASN jangan sampai terbelenggu mental feodal. Kepala Negara meminta ASN terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Musyawarah Nasional IX Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), Jumat (28/1/2022).

"Hal ini terlihat klise, tapi sangat penting dan mendasar karena sudah sangat lama ASN berada pada zona nyaman, terbelenggu oleh warisan budaya birokrasi feodal sehingga menjadikan ASN kurang produktif," ungkap Jokowi.

"Budaya ini harus berubah total. ASN Indonesia harus keluar dari zona nyaman menjadi modern dan profesional," sambungnya.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, kewenangan yang diberikan negara kepada ASN harus mampu digunakan secara akuntabel. Dia meminta sumber daya dan kewenangan itu dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan masyarakat.

"Birokrasi bukan hanya harus hadir di tengah-tengah masyarakat, tetapi kehadirannya berdampak nyata. Itu yang penting, memberikan solusi pada persoalan masyarakat, sehingga melindungi, mengayomi, dan memenuhi hak-hak masyarakat sesuai dengan amanah konstitusi," tuturnya.

Selain itu, Jokowi mengingatkan anggota Korpri untuk bisa beradaptasi dengan perubahan. Anggota Korpri, lanjut dia, harus mampu meningkatkan kompetensi diri dan bersikap terbuka.

"Di era disrupsi, saya berharap seluruh anggota Korpri harus mau dan harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Meningkatkan kompetensi diri sehingga menjadi trend setter, bukan sebatas follower," jelasnya

Bersikap terbuka dengan menghilangkan semua ego, baik ego sektoral, ego daerah, maupun ego ilmu, karena banyak masalah yang tidak bisa diselesaikan satu dinas, oleh satu daerah, oleh satu kementerian, oleh suatu lembaga tertentu, bahkan satu disiplin ilmu," imbuhnya.

BERITA TERKAIT