test

Kesehatan

Rabu, 22 April 2020 07:02 WIB

BUMN RI Gandeng Tiongkok Kembangkan Vaksin Anti Virus Corona

Editor: Ferro Maulana

Pengembangan vaksi virus corona. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi)

PMJ - PT Bio Farma (Persero) sedangkan mengembangkan vaksin untuk mencegah virus corona di dalam negeri. Dalam pengembangan vaksin tersebut, perusahaan farmasi plat merah itu menggandeng lembaga vaksin asal Tiongkok.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya tengah menyusun skema kolaborasi dengan lembaga vaksin asal Tiongkok itu. Bahkan, komunikasi terus dijalin antara Biofarma dengan lembaga vaksin asal Tiongkok tersebut.

"Sekarang yang kita lakukan komunikasi dengan lembaga vaksin di Tiongkok yang namanya Sinovac," terangnya, dalam rapat virtual dengan Komisi VI DPR, di Jakarta.

Masih dari pernyataan Honesti, Tiongkok dipilih karena Negeri Panda tersebut tengah melakukan pengujian klinis tahap dua untuk vaksin corona. Bila nantinya vaksin tersebut sukses, maka Bio Farma bisa menggunakan vaksin tersebut dan diproduksi di Tanah Air.

"Tiongkok juga sudah memiliki vaksin yang lagi tahap uji klinis kedua. Kami juga lagi lakukan koordinasi dengan mereka, bagaimana kalau seandainya vaksin uji klinis berikutnya serta juga untuk proses pembikinan massalnya itu nanti bisa dilakukan di Bio Farma," paparnya menambahkan.

Di samping itu, Bio Farma juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). Bio Farma sudah mengirimkan proposal ke CEPI untuk ikut serta dalam uji klinis vaksin COVID-19.

Sekarang, lembaga tersebut sedang meninjau hal tersebut. Jika tak ada rintangan, maka vaksin Covid-19 ini bisa diujicoba pada kuartal III mendatang kepada manusia.

"Terkait vaksin, memang vaksin untuk COVID-19 sampai hari ini masih dalam upaya kerja sama dari lembaga vaksin yang ada di dunia,” katanya.

“Sampai saat ini kita belum memiliki vaksin untuk COVID-19. Upaya untuk penemuan dan pengembangan vaksin COVID-19, kami kolaborasi dalam negeri maupun secara internasional," sambung Honesti.

Selain itu, menurut Honesti, pihaknya atas membentuk konsorsium vaksin COVID-19 yang diketuai oleh lembaga Eijkman dan beranggotakan Bio Farma, Balitbangkes, dan Universitas.

"Atas inisiatif kemenristek sudah dibentuk konsorsium untuk penemuan vaksin COVID-19 di Indonesia," pungkasnya. (FER).

BERITA TERKAIT