test

Fokus

Senin, 3 Agustus 2020 13:42 WIB

Diancam, Ilmuwan Hong Kong Ungkap Virus Corona Diciptakan di Laboratorium Militer Tiongkok

Editor: Ferro Maulana

Dr Li-Meng Yan sebagai spesialis virologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong. (Foto: PMJ/ Istimewa).

PMJ – Baru-baru ini warga dunia digegerkan dengan pernyataan ilmuwan Hong Kong yang menyatakan bahwa virus corona (Covid-19) berasal dari Laboratorium Tiongkok yang difasilitasi oleh militer serta pemerintah Tiongkok. Sekarang, seorang ilmuwan pun berani mengungkap hal tersebut.

Dr Li-Meng Yan yang merupakan seorang spesialis virologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong ini melarikan diri ke negara Amerika Serikat karena berbagai alasan. Salah satunya ia tak bisa bebas mengungkap informasi berkenaan virus corona (Covid-19) tersebut.

Dr Li-Meng Yan memaparkan Covid-19 diciptakan di laboratorium Tiongkok yang terhubung dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Tetapi, Pemerintah Tiongkok membantah tuduhan itu.

"Waktu itu, saya dengan jelas menilai bahwa virus itu berasal dari laboratorium militer Partai Komunis China (Tiongkok). Sedangkan, pasar basah Wuhan hanya dipakai sebagai umpan (propaganda)," ungkap Dr Li-Meng Yan.

Pemerintah Tiongkok berusaha menutupi soal virus corona (Covid-19)

Waktu itu, dirinya berusaha melaporkan informasi itu, dengan atasannya mengatakan, temuannya tidak masuk akal serta tidak dianggap serius dan dibiarkan. Di titik itu, ia mengklaim mustahil baginya untuk melaporkan dan mengungkapkan penemuannya itu ke tingkat tinggi Partai Komunis Tiongkok.

"Saya tahu bahwa begitu saya berbicara, saya bisa menghilang kapan saja (dibunuh), sama seperti semua orang yang berani protes di Hong Kong. Saya bisa menghilang (tewas) kapan saja. Bahkan nama saya pun tidak akan ada lagi (dihilangkan oleh Pemerintah Tiongkok, red)," jelasnya.

Lanjut, Dr Li-Meng Yan pun mengklaim bahwa itu merupakan tanggung jawabnya untuk memberikan informasi sebenarnya kepada warga dunia seputar virus corona (Covid-19), sebelum dinyatakan tewas atau menghilang secara misterius.

Dibesarkan Dalam Rezim Partai Komunis Tiongkok

Para pekerja di Laboratorium Tiongkok. (Foto: PMJ/ Istimewa)

Dr Li-Meng Ya sendiri telah dibesarkan dan dididik di bawah rezim Partai Komunis Tiongkok dan tahu benar hal-hal yang akan dilakukan pemerintah Tiongkok. Tetapi, Dr Ling tidak berani mengungkapnya di depan publik.

Namun demikian, ahli virologi ini berjanji bahwa dia akan terus mengatakan fakta yang sebenarnya tentang rezim Bejing dan pandemi virus corona (Covid-19). Harapannya, informasi yang disampaikan bisa mempercepat pemahaman dunia luar tentang rezim dan membantu orang-orang Tiongkok untuk menggulingkan pemerintahan komunis Tiongkok.

Sebelum mengungkap hal itu, Dr Li-Meng Yan melarikan diri ke Amerika Serikat pada bulan April 2020 dari Hong Kong, karena khawatir akan keselamatannya. Dr Li-Meng Yan memilih untuk melarikan diri, dan kemudian paham benar cara otoritas Tiongkok memperlakukan pelapor untuk menyembunyikan epidemi Covid-19.

Dr Li-Meng Yan menekankan bahwa pelarian itu bertujuan untuk menyampaikan pesan kebenaran mengenai Covid-19 kepada warga dunia.

Ilmuwan Pertama

Warga dunia tengah memerangi Covid-19. (Foto: PMJ/ Istimewa)

Dr Li-Meng Yan menjelaskan dirinya salah satu ilmuwan pertama di dunia yang mempelajari Covid-19 di kota Wuhan. Ia diminta oleh atasannya di laboratorium rujukan Universitas dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Leo Poon untuk melihat virus aneh yang mirip SARS terjadi di kota Wuhan pada akhir Desember 2019 lalu.

Ahli virologi itu mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok menolak untuk membiarkan para ahli di luar negeri, termasuk yang di Hong Kong melakukan penelitian di Tiongkok. "Jadi aku mencari tahu dari teman-temanku untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," sambungnya.

Pasca mempresentasikan temuannya, Dr Li-Meng Yan mengklaim bahwa atasannya menyarankannya untuk melanjutkan penyelidikan, tetapi ia disarankan tetap diam dan berhati-hati.

Menanggapi pengungkapan dari Dr Li-Meng Yan tersebut, juru bicara Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong pro Pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa Dr Li-Meng Yan saat ini bukan pegawai lagi.

"Dr Li-Meng Yan tidak lagi menjadi anggota staf Universitas. Karena, menghormati pegawai kami yang sekarang sudah tidak bekerja di sini. Jadi, kami tidak bisa mengungkapkan informasi pribadi tentang dia," jelas juru bicara Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong pro Beijing tersebut. (Sumber: Express/ Daily Mail/ FER).

BERITA TERKAIT