PMJ – NASA mengungkapkan beberapa foto menarik di mana bulan ternyata dapat menjadi lebih terang ketimbang Matahari, pada Kamis (15/08/2019) lalu. Teleskop ruang angkasa milik NASA, Fermi dapat melihat bulan dengan cahaya yang lebih terang daripada Matahari kita. Bola abu-abu yang mengorbit bumi tersebut ternyata memancarkan radiasi gamma yang tinggi, dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Namun, teleskop raksasa Fermi tersebut dapat menangkap radiasi gamma yang berfokus di tengah-tengah Bulan ketika menghadapnya. [caption id="attachment_38550" align="aligncenter" width="1280"] Cahaya bulan lebih terang dari Matahari dari teleskop NASA. (Foto: Dok Net)[/caption] Dengan memperhatikan sinar gamma di bulan selama lebih dari 10 tahun, Fermi mendapatkan bahwa bulan dapat menjadi lebih terang ketika gambar ditangkap dengan energi lebih dari 31 juta elektron volt Mario Nicola Mazziota dan Francesco Loparco dari Institut Nasional Fisika Nuklir Italia di Bari, menganalisis sinar gamma bulan sebagai salah satu cara memahami jenis radiasi lain yang ada di luar angkasa, yaitu sinar kosmik. “Sinar kosmik sebagian besar adalah proton yang dipercepat oleh beberapa fenomena paling energetic di alam semesta, seperti gelombang ledakan bintang yang meledak dan pacarana yang dihasilkan ketika materi jatuh kedalam lubang hitam,” jelas Mazziota. Sinar terang yang ditangkap di sekitar bulan tersebut merupakan hasil dari sinar kosmik, yang terus menerus menyinari permukaan bulan. Karena bulan tidak memiliki medan gaya yang menyaring partikel-partikel lebih rendah, bulan akhirnya justru berinteraksi dengan sinar-sinar yang didapatkannya, sehingga menciptakan radiasi gamma. (DEW/ FER)