test

News

Rabu, 29 Januari 2020 06:06 WIB

Ngeri, Bintang Vampir Telah Ditemukan Astronom

Editor: Ferro Maulana

Bintang vampir di Alam Semesta. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi)

PMJ - Bintang “Vampir” telah ditemukan 3.000 tahun cahaya dari Planet Bumi. Para astronom mendapatkan bukti bintang kerdil putih ini berada dekat dengan rasi bintang Scorpion (scorpius).

Menurut Ryan Ridden-Harper, yang melakukan penelitian sebagai bagian dari gelar PhD-nya (kandidat Professor) dari The Australian National University, menjelaskan hal tersebut merupakan peristiwa langka, yang mana ledakan super nova kerdil itu dapat dianggap sebagai sistem bintang vampir.

Untuk diketahui, bintang kerdil (katai) putih merupakan bintang yang mampu membakar semua hydrogen. Sedangkan bintang kerdil merupakan benda yang terlalu besar untuk disebut planet dan terlalu kecil untuk menjadi bintang.

“Sistem bintang sangat redup, sekitar satu juta kali lebih redup daripada yang dapat dilihat mata kita,” ungkap Ridden dalam kajian ilmiahnya.

Ridden-Harper menambahkan, dari data yang didapat terungkap dari Kepler bahwa periode 30 hari, bintang menjadi 1.600 kali lebih terang sebelum meredup dan secara bertahap kembali ke kecerahan normal.

"Lonjakan kecerahan disebabkan oleh bahan yang dilucuti dari bintang kerdil coklat yang melingkar di sekitar bintang kerdil putih dalam lingkaran dan itu mencapai 11.700 derajat celsius di puncak ledakan super tersebut,” tambah Ridden.

Para peneliti mengatakan penemuan itu dibuat atas kerjasama dengan Space Telescope Science Institute dan Universitas Notre Dame di Amerika Serikat, sekaligus memberikan wawasan baru tentang sistem bintang vampir ini.

Selanjutnya, Ridden-Harper menggabungkan data Kepler dengan informasi yang dikumpulkan dari pesawat ruang angkasa pemburu planet NASA yang disebut Transiting Exoplanet Survey Satellite (Tess).

"Ini akan memberi kita pemahaman terbaik tentang ledakan paling cepat di alam semesta. Sepanjang pengetahuan, kita mungkin menemukan beberapa peristiwa langka yang tidak ditemukan oleh teleskop lain,” pungkas Ridden. (FNI/ FER).

BERITA TERKAIT