test

News

Sabtu, 5 Oktober 2019 08:08 WIB

Lawan Hoax, Facebook Hapus 280 Akun Hingga 149 Fanpage

Editor: Redaksi

PMJ – Melawan hoax dan “perilaku tidak autentik yang terkoordinasi” atau spam serta radikalisme, Facebook menghapus 280 akun, 149 fanpage, 43 grup, dan 121 Instagram pada Kamis (03/10/2019). Dari yang dihapus, akun dari negara Indonesia termasuk salah satu terbanyak, demikian menurut postingan blog perusahaan tersebut.

Facebook, yang juga memiliki hak dari aplikasi Instagram dan WhatsApp, mengatakan akun-akun yang dihapus terindikasi telah melakukan penyebaran konten pada topik-topik seperti aktivitas UEA di Yaman, kesepakatan nuklir Iran dan kritik terhadap Qatar, Turki dan Iran.

Dari beberapa halaman dan akun yang dihapus berasal dari Indonesia, beberapa yang dijadikan contoh perusahaan tersebut terlihat mengangkat isu kerusuhan di Papua seperti halaman “West Papua Indonesia”, “Papua West”, dan sebagainya.

Salah satu konten hoax. (Foto: Dok Net).

“Orang-orang di balik aktivitas ini menggunakan akun-akun palsu, beberapa di antaranya (juga) sebelumnya telah dinonaktifkan oleh sistem otomatis kami,” tulis Facebook di postingan tersebut.

Akun yang dihapus juga bukanlah hanya dari halaman dan akun yang mendukung gerakan separatis di Papua, tapi juga mengkritik gerakan tersebut.

“Mereka terutama memposting dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia tentang Papua Barat dengan beberapa halaman berbagi konten untuk mendukung gerakan kemerdekaan (Papua), sementara yang lain memposting kritik terhadapnya.” jelas perusahaan milik Zuckerberg tersebut.

Salah satu konten hoax. (Foto: Dok Net).
Salah satu konten hoax. (Foto: Dok Net).

Mereka menjelaskan bahwa penghapusan akun dan halaman karena tidak menginginkan media sosial tersebut digunakan untuk “manipulasi orang lain”, dan membersihkan akun palsu yang merajalela.

“Kami terus berupaya mendeteksi dan menghentikan jenis aktivitas ini karena kami tidak ingin layanan kami digunakan untuk memanipulasi orang. Kami mencatat Halaman, Grup, dan akun ini berdasarkan perilaku mereka, bukan konten yang mereka posting, ” tulis Facebook di pernyataan yang sama. (DEW/ FER)

BERITA TERKAIT