test

News

Jumat, 28 Februari 2020 12:00 WIB

Kepanikan di Iran Saat Pejabatnya Positif Virus Corona, Hingga Batalkan Salat Jumat

Editor: Ferro Maulana

Virus corona menginfeksi wilayah Iran. (Foto: Dok Net)

PMJ - Sejumlah pejabat tinggi di Iran dikonfirmasi positif terinfeksi, termasuk salah satu Wakil Presiden Iran. Di Iran, angka infeksi virus corona mencapai 254 orang, termasuk Wakil Presiden Iran Urusan Wanita dan Keluarga Mashoumeh Ebtekar.

Kasus corona di Iran sudah menewaskan 26 orang. Jumlah tersebut merupakan angka kematian tertinggi kasus corona di negara luar Tiongkok, demikian Associated Press melaporkan.

Sementara terkait Ebtekar, dilansir Al Arabiya, Wapres Iran itu merupakan anggota kabinet Presiden Iran Hassan Rouahani yang pertama positif terinfeksi corona.

Untuk diketahui, Iran mempunyai beberapa wakil presiden untuk mengurus kabinet presiden. Wakil Presiden Pertama yakni Eshaq Jahangiri. Lalu, Wakil Presiden untuk Urusan Parlemen Hossein Ali Amiri; Wakil Presiden untuk Urusan Perempuan dan Keluarga Masoumeh Ebtekar; Wakil Presiden untuk Urusan Hukum, Laya Jonaidi; dan Wakil Presiden untuk Urusan Ekonomi Mohammad Nahavandian.

Ketua Komite Keamanan dan Urusan Luar Negeri Parlemen Iran, Mojtaba Zolnour mengumumkan dalam sebuah video bahwa ia juga telah terinfeksi penyakit tersebut.

Dua pejabat Iran lainnya -anggota Parlemen Mahmoud Sadeghi dan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi- sebelumnya juga telah mengonfirmasi bahwa mereka telah terjangkit virus asal Kota Wuhan, Tiongkok tersebut.

Media pemerintah juga melaporkan pada Kamis bahwa Ulama Iran Hadi Khosroshahi meninggal karena virus corona di Qom. Khosroshahi menjabat sebagai Duta Besar Iran untuk Vatikan setelah revolusi 1979

Membatalkan Salat Jumat

Terpisah, Kementerian Kesehatan Iran meminta pihak berwenang membatalkan salat Jumat dan ibadah berjemaah lain untuk menekan penyebaran virus corona. Kantor berita Iran IRNA melaporkan bahwa juru bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour mengatakan semua kegiatan yang melibatkan orang banyak harus dibatalkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Dilansir dari Anadolu Agency, Iran akan membuka 15 laboratorium medis untuk mendiagnosis infeksi virus corona pada pekan depan. Hingga Jumat (28/02/2020) pagi, korban meninggal akibat terinfeksi virus corona di seluruh dunia mencapai 2.858 orang.

Sebagian besar korban merupakan warga Tiongkok, khususnya di di China sendiri, korban meninggal mencapai 2.788 orang. Iran menjadi negara dengan korban meninggal terbanyak setelah Tiongkok dengan 26 orang dan 245 kasus.

Sejumlah pejabat penting Iran dikonfirmasi positif terinfeksi, termasuk salah satu wakil presiden. Wakil Presiden Iran yang mengurus persoalan perempuan dan keluarga, Massoumeh Ebtekar dinyatakan positif virus corona. Ebtekar kini dirawat di rumah dan sejumlah anggota timnya juga ikut diperiksa kesehatannya.

Pejabat tinggi Iran lainnya yang terkonfirmasi virus corona yaitu Mojtaba Zolnour. Ia merupakan Kepala Komite Keamanan Nasional Parlemen dan Hubungan Luar Negeri. Dalam sebuah video yang dilaporkan oleh kantor berita Fars, Zolnour yang juga merupakan seorang ulama Syiah diketahui sedang dalam karantina mandiri.

Zolnour diketahui merupakan wakil untuk kota suci Qom di Iran yang menjadi lokasi temuan kasus pertama virus corona di negara itu. Berdasarkan, pemberitaan media lokal, di antara korban virus corona yang meninggal Kamis (27/02/2020) yaitu teolog Hadi Khroroshahi yang pernah menjadi Duta Besar Iran untuk Vatikan pada 1981.

Pada Rabu (26/02/2020), Iran sebelumnya telah mengumumkan pelarangan bepergian domestik untuk masyarakat dengan dugaan atau terkonfirmasi virus corona. Iran juga membatasi akses ke situs ziarah utama Syiah, salah satunya kuil Imam Reza di kota Mashhad dan kuil Masumeh Fatima di Qom.

Kementerian Kesehatan Iran menyebut pengunjung ke kuil tersebut akan diizinkan untuk datang dengan syarat menyediakan cairan pembersih tangan, informasi kesehatan yang memadai, dan masker. (DBS/ FER).

BERITA TERKAIT