test

News

Selasa, 16 Juni 2020 12:21 WIB

Ratusan Kasus Muncul Lagi di China, WHO Ingatkan Soal Gelombang Kedua Covid-19

Editor: Hadi Ismanto

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: PMJ News/Dok Net)

PMJ - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan negara-negara untuk tetap waspada munculnya gelombang kedua virus corona. Hal ini disampaikan setelah lebih dari 100 kasus Covid-19 tercatat dalam cluster penularan baru di Beijing, China.

Seperti dilansir laman AFP, Selasa (16/6/2020), WHO menyebut memang tidak ada kematian dalam cluster penularan baru di ibu kota China itu. Namun, dengan luas dan konektivitas wilayah Beijing, kemunculan cluster baru ini bisa saja memicu kekhawatiran serius.

"Bahkan di negara-negara yang telah menunjukkan kemampuan untuk menekan penularan, negara-negara itu harus tetap waspada pada kemungkinan kemunculan kembali," ujar Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual.

"China melaporkan cluster kasus baru di Beijing pada pekan lalu, setelah lebih dari 50 hari tanpa satu kasus pun di kota itu. Lebih dari 100 kasus sekarang telah terkonfirmasi. Asal dan luas dari wabah ini sedang diselidiki," tuturnya.

Secara terpisah, Direktur Urusan Darurat WHO Mike Ryan mengatakan bahwa negara-negara yang memberlakukan langkah-langkah mengatasi penyebaran dengan segera dan komprehensif telah secara umum berhasil mengatasi kemunculan cluster baru.

"Namun, Beijing merupakan kota besar dan sangat dinamis dan sangat terhubung, jadi selalu ada kekhawatiran. Dan saya pikir Anda bisa melihat level kekhawatiran itu dalam respons otoritas China, jadi kami mengawasi itu secara saksama," jelas Ryan.

Ia menambahkan, WHO telah menawarkan bantuan dan dukungan kepada otoritas China yang tengah melakukan penyelidikan terhadap cluster baru ini. Dimungkinkan bagi WHO untuk mengerahkan tim di Beijing dalam beberapa hari ke depan.

"Cluster semacam ini menjadi kekhawatiran dan perlu diselidiki dan dikendalikan -- dan itulah tepatnya yang sedang dilakukan otoritas China," tukas Ryan.(Hdi)

BERITA TERKAIT