test

News

Kamis, 2 Juli 2020 20:01 WIB

Petinggi MRT Bantah Anggapan Transportasi Jadi Kluster Penyebaran Covid-19

Editor: Hadi Ismanto

Pelayanan MRT terganggu imbas adanya demo mahasiswa-buruh. (Foto: PMJ News/Twitter @mrtjakarta).

PMJ - Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menyebut belum ada fakta yang menyatakan bahwa transportasi umum sebagai salah satu klaster penyebaran covid-19. Menurut studi penularan di angkutan publik sangat kecil.

"Kita kerjasama dengan ITB, simulasi bagaimana gunakan transportasi publik dengan aman, dan bagaimana memastikan selalu aman," ungkap William kepada wartawan, Kamis (2/7/2020).

"(Simulasi dilakukan) karena ada image yang selama ini mengatakan, layanan transportasi publik itu mudah terpapar. Ya mudah kalau protokol kesehatannya tidak diterapkan," sambungnya.

Menurut William, berdasarkan hasil riset tersebut justru kota yang masyarakatnya bergantung pada transportasi penyebaran covid-19 sangat minim dibanding dengan kota yang masyarakatnya lebih memilih kendaraan pribadi.

"Beberapa fakta misalnya Hongkong yang berpenduduk 7,5 juta orang. Yang bergantung ini. Kita bisa lihat bahwa kasus di sana hanya 1.100 kasus. Ini 1/10 dari jumlah di Kansas yang bergantung pada kendaraan kendaraan bermotor," jelas dia.

"Bahkan di new York, Manhattan, yang padat itu tergantung pada subway, itu memiliki tingkat infeksi yang lebih rendah daripada Staten Island yang didominasi oleh mobil," imbuhnya.

William juga meminta agar masyarakat tak ragu lagi memilih transportasi umum untuk berpergian. Kendati begitu, ia mengingatkan warga agar tetap patuh pada protokol kesehatan seperti menggunakan masker hingga mencuci tangan dengan teratur.

"Jadi kalau seluruh protokol kesehatan diberlakukan konsisten, dimanapun kita berada itu bisa dipastikan keterpaparan Covid-19 tidak akan terjadi kalau kita bisa memastikan," tukasnya.(Hdi)

BERITA TERKAIT