Jumat, 2 Oktober 2020 15:11 WIB
Kontroversi Harga Obat Covid-19, Mahal Atau Murah?
Editor: Ferro Maulana
PMJ – Usai dipublikasikan, harga obat Covid-19 yang dikeluarkan Kalbe Farma menuai beragam komentar. Pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) beranggapan harga obat yang dipatok sebesar Rp3 juta per dosis itu tergolong mahal. Presiden Direktur (Presdir) Kalbe Farma, Vidjongtius menanggapi kritikan tersebut. Begini penjelasannya.
Vidjongtius mengungkapkan penetapan harga obat Covifor turut mempertimbangkan volume impor. Yang mana produksi obat anti Corona tersebut masih diproduksi oleh perusahaan farmasi multinasional asal India, yakni Hetero.
"Produk Covifor saat ini masih diimpor oleh PT Amarox dan faktor harga selalu berbanding lurus dengan jumlah unit atau volume yang ada," bebernya kepada wartawan, Jumat (2/10/2020).
Menurut Vidjongtius, saat ini volume impor Covifor pada tahap awal masih tergolong rendah. Jadi dampaknya, harga jual obat Covid-19 itu menjadi mahal per dosisnya.
"Jumlah unit atau volume yang ada saat ini di tahap awal volume masih kecil. Sehingga ada penyesuaian (harga)," tuturnya.
Tetapi, Vidjongtius menyakinkan bahwa ke depannya harga Covifor bisa semakin terjangkau oleh masyarakat.
"Setelah skala volume bertambah maka harga tersebut akan bisa lebih rendah," tandas Bos Kalbe tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Slamet Budiarto meminta pemerintah untuk menjamin harga yang terjangkau untuk obat Covid-19 Covifor. Alasannya, harga jual yang dipatok PT Kalbe Farma dinilai terlalu mahal.(Fer)