test

Hukrim

Jumat, 27 September 2019 16:55 WIB

Polisi Tengah Investigasi Tewasnya Dua Mahasiswa di Kendari

Editor: Redaksi

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Foto: PMJ/FJR)
PMJ – Pihak Kepolisian membentuk tim investigasi gabungan untuk menginvestigasi tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dari aksi unjuk rasa di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Kamis (26/09/2019) kemarin. Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol M Iqbal menjelaskan, bahwa hasil laporan pengusutan nantinya bila terbukti petugas melakukan penembakan maka akan diproses pidana secara hukum. "Kita akan tindak tegas, apabila aparat (yang melakukan penembakan). Tapi harus ke depankan asas praduga tak bersalah. Kita tidak tahu ada pihak ketiga menciptakan martir memicu gelombang kerusuhan lebih besar," ungkap Irjen Iqbal, di Jakarta, Jumat (27/09/2019). Menurutnya, tim investigasi Polri akan bekerjasama dengan pihak Universitas dan pihak terkait lainnya untuk membentuk tim gabungan. Hal ini untuk membongkar insiden penembakan tersebut secara transparan. Sejauh ini, lanjutnya, Kapolri sudah mengirimkan Pofesi dan Pengamanan (Propam) dan Inspektorat Pengawasan Umum Polri.  "Satu tim Brigadir Jenderal Hendro Pandowo dan Irwasum Polri. Mereka bekerja memastikan ada kesalahan SOP atau hal lain," tutur Iqbal. Masih dari penuturannya, dalam pengamanan demonstrasi mahasiswa, polisi tak diperkenankan membawa semua jenis senjata. Karena itu, tak ada peluru karet atau peluru tajam yang digunakan. Diberitakan sebelumnya, kedua mahasiswa yang tewas tersebut yaitu Randi (21). Dokter memastikan, Randi tewas tertembak. Sementara, korban lainya, M Yusuf Kardawi (19), tewas karena luka di bagian kepala. Lebih jauh, Iqbal melanjutkan, polisi masih melakukan otopsi terhadap Randi. Hasilnya, ada dua dugaan penyebab kematiannya. "Pertama dugaan kena tembak atau meninggal bukan karena tembakan. Kita sedang rampungkan dan autopsi itu. Memang diminta di tempat yang netral dan disaksikan semua pihak," katanya lagi. Terkait hal ini, Iqbal mengimbau agar masyarakat tidam terpancing dengan insjden tersebut. "Jangan terpancing isu-isu pihak ketiga," tutupnya. (FER).

BERITA TERKAIT