test

Hukrim

Selasa, 14 Januari 2020 12:08 WIB

Cegah Hoax, Ini Fakta Soal Pesan Berantai Penculikan Bocah di Bekasi

Editor: Ferro Maulana

Polisi selidiki kasus penculikan bocah di Pesanggrahan, Jaksel (Foto: PMJ News/Ilustrasi/FIF)

PMJ - Pesan berantai di grup WhatsApp sempat viral di kalangan masyarakat Kota Bekasi. Pesan itu berisikan kronologi penculikan seorang bocah perempuan di Jalan Beringin IV, Kelurahan Keranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dijelaskan, dalam pesan WA itu penculik dilakukan dua orang, pria dan perempuan. Diceritakan, korban dimasukkan ke dalam karung. Pesan itu juga menyertakan sebuah video seorang pria yang tengah ketakutan saat diinterogasi warga setempat.

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari membenarkan peristiwa seorang pria diintrogasi pada Minggu (12/01/2020). Tetapi, ternyata itu bukanlah kasus penculikan, melainkan salah sangka

"Itu bukan kasus penculikan, hanya salah sangka," tutur Erna, Selasa (14/01/2020).

Anak Kecil Dimasukkan ke Karung Adalah Hoax

Pria yang diringkus kebetulan sempat berada di dekat bocah yang hilang. Padahal si anak sedang berada di rumah. Dirinya juga membantah narasi bahwa anak tersebut dimasukkan ke karung.

"Beredar di WA narasinya anak-anak kecil dimasukin ke karung itu hoax. Jadi saya sudah dapat statement dari Pak Kapolres bahwa waktu orangtua mencari anak itu, nggak ketemu. Ternyata anak itu masih ada dalam rumah," ungkapnya.

Salah sangka itu lantaran ibu bocah berteriak panik saat menyangka anaknya hilang. Hal itu mengundang warga untuk menangkap orang yang dicurigai.

Sementara itu, Nanda Wasito, orang tua korban penculikan menerangkan kepada pewarta, peristiwa itu berawal ketika anaknya tengah bermain di luar rumah sekira Pukul 10.00 WIB. Sambil memperhatikan anaknya, dia melihat ada seorang bapak-bapak yang tengah lalu-lalang dekat rumahnya.

Karena melihat anaknya tidak ada, ia pun lantas keluar rumah untuk mencari orang tersebut. Termasuk, menanyai sejumlah tetangga.

"Saya sempat menanyakan kepada yang warung depan rumah, arah pergi bapak itu," ungkapnya, Senin (13/01/2020). Padahal saat itu anaknya bukan hilang, tapi masuk ke rumah.

Ditangkap dan Diinterogasi Warga

Setelah itu, para tetangga pun ikut mencari karena terpancing isu penculikan. Saat ditemukan, warga langsung menangkap dan menginterogasi orang tak dikenal tersebut. Saat diinterogasi warga, orang tersebut mengaku tengah menanti sang istri yang mengikuti acara Maulid Nabi. Namun, Nanda menyebut keterangan pria tersebut selalu berubah yang memancing kemarahan warga.

"Ia (orang tidak dikenal, red) ngakunya lagi nunggu anaknya, berubah lagi dia jualan di pasar. Warga juga sempat ngajak ke pasar, tapi nggak mau. Pas di Polsek dia ganti lagi keteranganya sebagai tukang kardus lah, sedang nyari kardus lah," urainya melanjutkan.

Kemudian, dia mengaku tidak tahu kelanjutan kasus tersebut. Alasannya, kasus tersebut langsung dilaporkan ke kepolisian. "Jadi pihak kepolisian saja. Ya sudah kita serahin," katanya.

Dia pun mengaku, tidak tahu bahwa peristiwa itu sampai viral. Termasuk soal tulisan berantai yang menyebutkan anaknya dikarungi. Dia pun memastikan berita soal anaknya dikarungi tidak benar.

"Itu bohong, makanya saya kaget kok ada berita kaya gitu, sampai dikantongi, apalah. Anak saya enggak sempat dibawa, cuma diimingi doang," katanya lagi.

Hanya saja, dia meyakini bapak yang mondar-mandir di depan rumahnya itu berniat akan menculik anaknya. Apalagi, dia mengaku tidak pernah melihat orang tersebut di sekitar rumahnya.

"Kalau dibilang itu bukan penculik ya saya enggak tahu, tapi kenapa anak saya sampai ketakutan gitu dan kenapa bapak itu empat kali bolak-balik di area rumah," pungkasnya. (FER).

BERITA TERKAIT