test

Olahraga

Jumat, 7 Juni 2019 22:00 WIB

Hadirnya Mohamed Salah Mampu Tekan Islamphobia di Inggris

Editor: Redaksi

Mohamed Salah. (Foto: Dok Net)
PMJ – Sepak terjang Mohamed Salah terus berpengaruh secara global. Studi terbaru mengungkapkan bahwa pemain Liverpool itu telah membantu mengurangi Islamophobia, khususnya di Inggris. Sebuah studi yang dilahirkan oleh Stanford University di Amerika Serikat yang berjudul: “Can Exposure to Celebrities Reduce Prejudice? The Effect of Mohamed Salah on Islamophobic Behaviors and Attitudes”, menjadi bukti betapa kuatnya sepakbola sebagai salah satu instrumen kuat dalam perubahan sosial. Dalam studi tersebut lahirlah data-data di mana Salah mampu merubah begitu banyak sisi sosial terutama terkait rasisme dan Islamophobia. Hasilnya, kehadiran Salah di Stadion Anfield telah menurunkan angka kejahatan rasial di are Merseyside hingga 18,9 persen, dan jumlah tweet anti-Muslim oleh fans The Reds di sosial media telah berkurang separuhnya. Tak main-main, studi ini sendiri dilakukan oleh empat profesor sekaligus yang didasarkan pada observasi 936 kejahatan rasial di wilayah tersebut, 15 juta tweets dari fans sepak bola Inggris, dan survei otentik eksperimen yang dilakukan langsung pada 8.060 fans Liverpool. “Secara keseluruhan, kami menginterpretasikan hasil ini untuk mendukung hipotesis bahwa kehadiran Salah di Liverpool FC telah membantu mengurangi tindakan fanatisme ekstrim,” demikian hasil studi tersebut. “Kami memahami bahwa daerah Merseyside telah mengalami 18,9 persen penurunan kejahatan rasial didasarkan pada kontrol sintetis. Sementara tidak ada efek yang sama ditemukan pada tipe kejahatan yang lain.” “Kami juga menemukan bahwa Liverpool FC telah memangkas separuh rasio mengunggah tweets anti-Muslim (7,2 persen menurun jadi 3,4 persen) jika dibandingkan dengan klub top Inggris lainnya.” “Survei eksperimen ini menunjukkan bahwa hasil ini mungkin dipengaruhi oleh peningkatan keakraban dengan Islam. Hasil temuan kami mengindikasikan bahwa eksposur positif pada perwakilan grup tertentu bisa membeberkan informasi baru yang dipahami manusia secara besar-besaran,” jelasnya. (FER/ DBS)

BERITA TERKAIT