test

Politik

Kamis, 25 Juli 2019 11:46 WIB

Jokowi Temui Pimpinan Hyundai Motors Group di Istana

Editor: Redaksi

Pimpinan Hyundai Motors Group, Euisun Chung menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. (foto: IG @sekretariat.kabinet)
PMJ – Pimpinan Hyundai Motors Group, Euisun Chung beserta para jajaran direksinya menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (25/7/2019). Jokowi didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong. Sementara Chung didampingi oleh Presiden Hyundai Motors Group Young Woon Kong, Wakil Presiden Eksekutif Hong Jae Park, Wakil Presiden Senior Youngtrack Lee dan seorang penerjemah khusus Jihyun Kim. [caption id="attachment_34353" align="aligncenter" width="1280"] Pimpinan Hyundai Motors Group, Euisun Chung menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. (foto: IG @sekretariat.kabinet)[/caption] Pertemuan antara kedua belah pihak hanya sekitar 30 menit. Usai pertemuan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menjelaskan maksud kedatangan Hyundai Motors Group yang ingin berinvestasi di Indonesia. "Mereka berencana investasi. Dari Hyundai Motor," kata Airlangga usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai teknologi yang akan dikembangkan. "Di dalamnya termasuk mobil listrik, kendaraan otonom. Industri ini bahkan sedang mempertimbangkan untuk mobil terbang," ungkap Airlangga. [caption id="attachment_34354" align="aligncenter" width="1280"] Pimpinan Hyundai Motors Group, Euisun Chung menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. (foto: IG @sekretariat.kabinet)[/caption] Meski tertarik berinvestasi di Indonesia, namun Hyundai Motors Group masih mengkaji beberapa hal sebelum menanamkan modalnya. Mulai dari wilayah, sampai dengan insentif yang bisa diberikan pemerintah. "Mereka masih melakukan survei terhadap beberapa kawasan, juga permintaan terkait dengan insentif fiskal. Masih dalam penjajakan," pungkas Airlangga. (BHR)

BERITA TERKAIT