test

Kesehatan

Selasa, 5 Mei 2020 11:54 WIB

Analisa Medis Soal Penyakit yang Diidap Penyanyi Didi Kempot

Editor: Ferro Maulana

Almarhum Penyanyi Didi Kempot. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi)

PMJ - Penyanyi Legenda Campursari Didi Kempot menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (05/05/2020), dimana mengejutkan semua pihak khususnya penggemarnya. Alasannya, penyanyi bernama asli Dionisius Prasetyo tersebut tidak pernah mengeluhkan penyakit selama ini. Didi diduga meninggal karena serangan jantung.

Sebelum wafat, Didi Kempot sempat dibawa ke RS Kasih Ibu di Solo dalam kondisi tak sadar. Hal itu diungkapkan oleh Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernandez.

"Datang dalam kondisi tak sadar. Kita lakukan upaya pertolongan semaksimal mungkin tapi akhirnya meninggal. Betul, meninggal pagi ini di RS Kasih Ibu. Sudah saya cek ke dokter jaga," ujarnya

Sebelum meninggal, musisi Didi Kempot sempat mengeluh panas. Hal tersebut dijelaskan kakak kandung Didi Kempot, Lilik.

"Semalam sedang mendengarkan lagu, terus bilang, ini kok panas. Nunggu di hotel dulu. Setelah satu jam, pulang, ke dokter dulu," ungkap Lilik menceritakan saat-saat terakhir bersama sang adik.

Masih dari penuturan Lilik, Didi Kempot tidak pernah mengeluh sakit sama sekali. Penyanyi legenda itu juga tidak tercatat mempunyai riwayat penyakit berat.

Tetapi takdir berkata lain, yang mana Didi Kempot meninggal pada pukul 07.30 WIB di usia 53 tahun. Sampai dengan berita ini diturunkan, penyebab kematian Didi Kempot diduga karena serangan jantung.

Sekedar informasi, penyakit jantung atau yang sering juga disebut jantuk koroner, biasanya merupakan penyebab utama kematian orang dewasa di Amerika serikat. Penyakit jantung bisa terjadi ketika sebuah plak berkembang di arteri dan pembuluh darah yang mengarah ke jantung.

Arteri dan pembuluh ini merupakan jalur penting karena fungsinya sebagai jalannya oksigen menuju jantung. Plak yang mengganggu di arteri dan pembuluh darah ini berbentuk zat lilin yang biasanya terdiri dari kolesterol, molekul lemak, dan mineral. Jika plak menumpuk dari waktu ke waktu, lapisan arteri bisa rusak dan akan menyebabkan tekanan darah tinggi, merokok, atau kolesterol tinggi atau trigliserida.

“Intinya adalah bahwa pencegahan jangka panjang penyakit arteri koroner sudah harus dimulai pada masa anak-anak atau setidaknya di usia remaja,” terang Dr. Henry McGill yang merupakan ilmuwan senior dari Southwest Foundation for Biomedical Research di San Antonio, Texas, Amerika Serikat. (FER).

BERITA TERKAIT