test

Kesehatan

Minggu, 10 Mei 2020 14:04 WIB

Peneliti Temukan Korelasi Vitamin D dan Angka Kematian Covid-19

Editor: Hadi Ismanto

Studi terbaru menyebut 80 persen pasien Covid-19 kekurangan vitamin D.(Foto: Ilustrasi/PMJ News/Hdi)

PMJ - Baru-baru ini, para peneliti berhasil menemukan korelasi yang kuat antara vitamin D dan penurunan angka kematian pada kasus virus corona atau Covid-19.

Dalam penelitian yang dipimpin Northwestern University ini menganalisa data dari sejumlah rumah sakit di China, Prancis, Jerman, Italia, Iran, Korea Selatan, Spanyol, Swiss, Britania Raya dan Amerika Serikat.

Berdasarkan riset tersebut pasien dari negara dengan jumlah angka kematian tertinggi seperti Italia, Spanyol, dan Britania Raya, memiliki level vitamin D yang lebih rendah dibandingkan negara lain.

Para peneliti juga menemukan kaitan antara level vitamin D dan cytokine storm (hyperinflammatory condition), atau kondisi yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang overaktif.

"Cytokine storm sangat merusak paru-paru dan memicu terjadinya gangguan pernapasan akut hingga kematian pada pasien," ujar seorang postdoctoral research associate Northwestern's McCormick School of Engineering, Ali Daneshkhah seperti diansir Foxnews, Jumat (8/5/2020).

"Kondisi seperti inilah yang nampaknya membunuh sebagian besar pasien COVID-19, bukan disebabkan oleh paru-paru yang rusak akibat virus itu sendiri. Melainkan komplikasi yang salah sasaran dari sistem kekebalan tubuh," imbuhnya.

Kendati demikian, para peneliti juga memperingatkan akan bahaya dari konsumsi suplemen vitamin D yang berlebihan.

"Meski sangat penting untuk mengetahui bahwa level vitamin D memainkan peran penting dalam menurunkan angka kematian, namun kita juga tidak boleh terlalu memaksakan asupan Vitamin D pada semua orang," tukasnya.(Hdi)

BERITA TERKAIT