test

News

Selasa, 26 Maret 2019 13:51 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Tidak Khawatir dengan Fenomena Equinox

Editor: Redaksi

Fenomena Equinox. (Foto: Dok Net)
PMJ - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir terhadap fenomena equinox di Tanah Air. "Equinox adalah salah satu fenomena astronomi di mana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun. Yaitu tanggal 21 Maret dan 23 September," terang Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo, Selasa (26/03/2019). Mulyono memaparkan bahwa informasi fenomena ini dapat menyebabkan peningkatan suhu ekstrim berakibat "Sun Stroke" dan dehidrasi. Padahal, fenomena ini tidak selalu menyebabkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrim. "Secara umum, diketahui rata-rata suhu maksimum di wilayah Indonesia berada dalam kisaran 32-36 derajat celcius," tuturnya. Berdasakan pengamatan BMKG, suhu maksimum tertinggi pada 23 Maret 2019 tercatat 37,6 derajat celcius terjadi di Meulaboh, Aceh. "Equinox bukan merupakan fenomena seperti gelombang panas atau 'heat wave' yang terjadi di Eropa, Afrika dan Amerika yang merupakan kejadian peningkatan suhu udara ekstrim di luar kebiasaan dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama," urainya melanjutkan. Menyikapi hal tersebut, Mulyono mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang. "Secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab atau basah. Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa atau periode transisi pancaroba,” ujarnya. “Sebaiknya, masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan," tutupnya.

BERITA TERKAIT