PMJ – Nilai produk domestik bruto (PDB) bidang ekonomi kreatif Indonesia tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 1.105 triliun. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memproyeksikan nilainya akan mencapai Rp 1.210 triliun. "Sumbangan PDB bidang ekonomi kreatif setiap tahun naik Rp 100 triliun. Walaupun ada hambatan di ekonomi global, saya optimis akan tumbuh terus," kata Kepala Bekraf Triawan dalam acara Bincang Bareng Bekraf 2019 di KAUM, Menteng, Jakarta, belum lama ini. Dalam video laporan kinerja 4 tahun Bekraf, PDB bidang ekonomi kreatif 2016 mencapai Rp 922,58 triliun atau 7,44% dari total PDB. Nilai itu tumbuh 4,95% dibandingkan tahun sebelumnya dan patut diapresiasi. Triawan meyakini perkembangan ekonomi kreatif akan semakin pesat, dimana salah satu faktornya adalah keberadaan UU Ekonomi Kreatif yang baru disahkan dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu. "RUU ekonomi kreatif menjadi payung hukum. Di sana gak ada yang terlalu spesifik tujuannya untuk menjaga ruang untuk bermanuver,” ujar Triawan. “Kalau terlalu spesifik kita terperangkap. Nantinya akan ada peraturan turunan. Ke depan, apakah Bekraf ini tetap sebagai lembaga ataupun menjadi kementerian, sudah punya UU. Pelaku ekonomi kreatif pun bisa menuntut lebih banyak," pungkasnya. (BHR)