test

News

Rabu, 21 Agustus 2019 12:32 WIB

Gaya-gayaan Pakai Pin Emas, PSI Usulkan Anggota Dewan Pakai Pin Berbahan Kuningan

Editor: Redaksi

Anggota DPRD Terpilih dari PSI. (Foto : PMJ/Fjr).
PMJ - Anggota DPRD DKI terpilih dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Idris Ahmad dan William Aditya Sarana, menggelar konferensi. Keduanya mengkritik rencana pengadaan pin emas yang akan disematkan di jas para anggota dewan. Menurut mereka, masih banyak persoalan lebih substantif yang membutuhkan anggaran dibandingkan pemberian pin emas untuk para anggota DPRD DKI. "Pengadaan pin emas untuk anggota legislatif tidak berpengaruh secara substantif kepada kinerja DPRD ke depan. Anggaran yang ada lebih baik digunakan untuk peningkatan program pelayanan masyarakat," ungkap Idris Ahmad di kantor DPW PSI, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019). [caption id="attachment_38309" align="aligncenter" width="1280"] Anggota DPRD Terpilih dari PSI. (Foto : PMJ/Fjr).[/caption] Ditambahkan Idris, tidak ada aturan yang mewajibkan anggota DPRD DKI menggunakan pin yang berbahan dasar emas tersebut. Apalagi tidak berefek dan memberi manfaat kepada masyarakat luas. Ia menyarankan agar pembuatan dengan berbahan emas tersebut diganti dan dibuat menggunakan bahan-bahan alternatif lainnya seperti kuningan tembaga agar lebih terjangkau biayanya. "Bila fungsinya sebatas simbol, bahan kuningan tembaga atau lainnya yang lebih murah bisa menjadi alternatif selain emas. Di Medan, Magetan, dan Ponorogo saja sudah mulai mengganti pin emas jadi berbahan kuningan. Berarti tidak wajib kan?," tandas Idris. PSI juga telah mengusulkan kepada Sekretariat Dewan (Sekwan) untuk menggunakan pin yang terbuat dari kuningan khususnya kepada delapan anggota terpilih dari PSI pada saat pelantikan nanti.(Fjr/Gtg-03).

BERITA TERKAIT