PMJ – Perusahaan fesyen Forever21 telah menyatakan bangkrut pada hari Minggu (29/09/2019). Forever 21 mendapatkan perlindungan dalam reorganisasi (Undang-Undang) per Bab 11 mengenai Kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) .

Perusahaan yang menjadi salah satu brand populer di Indonesia tersebut mengatakan bahwa akan memfokuskan dirinya untuk membangun kembali dan reorganisasi.

Dalam langkah tersebut, Forever21 akan mencabut toko ritel di Asia dan Eropa, sementara melanjutkannya di Meksiko dan Amerika Latin.

Laman Reuters melaporkan, ritel fesyen tersebut telah menerima 275 juta dolar AS dari peminjam dananya seperti JPMorgan Chase Bank, N.A. sebagai agen, dan modal baru 75 juta dolar AS dari TPG Sixth Street Partners, dan beberapa dana afiliasi lainnya.

"(Ini merupakan) langkah penting dan perlu untuk mengamankan masa depan perusahaan kita, yang akan memungkinkan kita untuk mengatur kembali bisnis kita dan mengubah posisi Forever 21,” terang Linda Chang yang merupakan Wakil Presiden Eksekutif Perusahaan tersebut.

Sebelumnya, ritel fesyen tersebut juga sempat terjerat masalah hak cipta pada Senin (02/09/2019) bulan lalu, ketika dilaporkan oleh manajemen Ariana Grande dengan tuduhan telah melakukan plagiarisme dari video dari ‘7 Rings’ dalam pengiklanannya. (DEW/ FER)