test

News

Rabu, 13 November 2019 21:43 WIB

Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Mencapai 30%

Editor: Lely

Ilustrasi Kereta Cepat Jakarta Bandung. (foto: PMJ/FIF)

PMJ – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung siap beroperasi pada tahun 2021. Hingga awal November 2019, konstruksi pembangunan proyek kereta dengan jarak tempuh 142,3 km ini sudah mencapai 30%.

"Posisi pembebasan lahan sudah 99,06%, kemudian konstruksi sudah 30%-an. Jadi, jadwal masih ditetapkan 2021 beroperasi," kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/11/2019).

Ridwan Kamil menjelaskan, kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan adalah soal pembebasan lahan. Meski begitu, kendala terkait administrasi di pengadilan dan negosiasi besaran ganti rugi itu tersisa kurang dari 1%.

Keringanan pajak untuk para investor dan keringanan sewa lahan negara diberikan melalui insentif Tax Holiday dan pembebasan PPN. "Bapak Luhut tadi memberikan arahan semua kemudahan akan diberikan, karena ini masuk Proyek Strategis Nasional dan teknologinya dihitung sebagai pionir," ungkap Ridwan Kamil.

Adapun terkait insiden ledakan pipa Pertamina di lokasi proyek yang ada di Cimahi pada 22 Oktober lalu, Ridwan Kamil menuturkan bahwa peristiwa tersebut tidak mempengaruhi proses pengerjaan proyek oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) ini.

"Itu sudah ditindaklanjuti. Ada salah prosedur dari KCIC tidak melakukan permohonan pendampingan dari Pertamina. Pertamina kan punya SOP, (misalnya) kalau menggali ada jarak sekian meter dari pipa. Ini tidak didampingi saat pelaksanaan," jelasnya.

"Untungnya Pertamina sudah membuat pipa paralel, sehingga suplai minyak dan BBM tidak ada masalah. Dan saya kira itu (insiden ledakan pipa) tidak menghambat (proses pengerjaan proyek), karena pipanya sudah dimatikan," sambungnya. (BHR)

BERITA TERKAIT