test

Olahraga

Selasa, 12 Mei 2020 08:04 WIB

Project Restart Mau Diterapkan, Puluhan Pemain Premier League Siap Mogok Main

Editor: Ferro Maulana

Project Restart Premier League. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi)

PMJ - Beberapa pemain dikabarkan menolak ‘project restart’ yang rencana mau dibikin Liga Utama Inggris (EPL). Bahkan sedikitnya 50 pemain siap mogok main bila rencana itu mendapatkan lampu hijau dari berbagai pihak.

Untuk diketahui, Premier League tengah mengolah protokol bertajuk ‘project restart’ untuk kembali menggulirkan kompetisi. Terdapat berbagai poin penting dalam project tersebut seperti pemain yang kembali berlatih harus memakai masker, di mana larangan meludah dan semua bola serta perlengkapan latihan harus diberikan desinfektan oleh petugas.

Tak berhenti di sana, ada aturan yang mewajibkan laga digelar di tempat netral dengan pintu tertutup alias tanpa penonton. Regulasi itu selanjutnya memancing penolakan. Awalnya datang dari CEO Brighton & Hove Albion, Paul Barber, yang tidak merasakan adanya perbedaan antara laga digelar di tempat netral maupun di markas masing-masing tim.

Protes semakin melebar ke para pemain. Menurut situs Daily Mirror, sedikitnya ada dua sampai tiga pemain dari setiap klub Premier League yang siap menolak berlatih maupun bermain jika ‘project restart’ dilaksanakan.

Alasan mendasar yang membuat mereka melakukan penolakan yaitu keselamatan dari segi kesehatan. Mereka takut menjadi ‘pembawa’ virus Corona kepada keluarganya. Salah satu pemain yang tidak disebutkan namanya menolak untuk bermain demi terhindar dari potensi membawa virus tersebut ke anaknya yang baru lahir.

Bahkan, pelatih Ole Gunnar Solskjaer sendiri tak ingin memaksakan para pemainnya untuk melanjutkan kompetisi. Manajer Setan Merah itu tak ingin setiap pemainnya terbebani untuk kembali ke lapangan hijau.

“Jika seorang pemain secara mental tidak siap untuk bermain, saya rasa kami tidak bisa memaksa siapapun,” tutur Solskjaer kepada laman Sky Sports.

“Saya pikir mereka tidak terlalu khawatir, tentu saja kami mempercayai para ahli dan petugas kesehatan namun siapa yang tahu apakah dan kapan situasinya aman untuk memulai lagi,” tandasnya. (FER).

BERITA TERKAIT