test

News

Kamis, 5 Maret 2020 11:37 WIB

WHO Pastikan Uang Kertas Jadi Perantara Penyebaran Virus Corona

Editor: Ferro Maulana

Pihak Badan Kesehatan Dunia/ WHO (Foto: WHO/ Istimewa)

PMJ - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memastikan uang konvensional dapat menjadi salah satu perantara penyebaran virus corona ( COVID-19). Karena itu, WHO meminta warga dunia untuk menghindari transaksi melalui uang terlebih dahulu.

Masyarakat di dunia diminta untuk bertransaksi menggunakan uang elektronik sementara waktu.

Juru bicara WHO menerangkan, masyarakat sekarang harus mulai melakukan 'cashless' untuk meminimalisir kontak langsung dengan uang kertas. Cara ini bisa menjadi upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19.

Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, siapapun yang baru saja memegang uang kertas, mereka harus segera mencuci tangannya dengan sabun. Alasannya, virus penyebab COVID-19 bisa menetap di uang kertas dalam waktu dan kondisi tertentu.

Warga Tiongkok di tengah ancaman virus corona. (Foto: Istimewa/ WHO)

"Kita tahu bersama, uang kertas itu 'berjalan' antar orang dan di sana terkandung beberapa bakteri dan virus," demikian terang juru bicara WHO, dilansir PMJ News dari Telegraph.

"Kami pun meminta kepada masyarakat untuk mencuci tangan setelah memegang uang kertas," sarannya.

WHO juga berpesan agar masyarakat tidak memegang wajah, mulut, hidung, atau bahkan memasukan tangan ke dalam mulut usai memegang uang kertas. Ini merupakan salah satu cara virus bisa masuk ke dalam tubuh manusia.

Selain itu, patut dipahami virus corona menular melalui droplet atau air liur pasien positif yang batuk atau bersin. Agar meminimalisir risiko, usahakan selalu untuk batuk dan bersin beretika agar tangan tetap bersih dan tidak membahayakan orang lain.

"Penyebaran utama itu melalui droplet. Liur ini datang dari batuk atau bersin dan bisa secara langsung menginfeksi orang yang terkena air liurnya. Jadi tangan yang kotor memegang uang dan ini menjadi cara penyebaran lainnya," tutur Profesor Jurgen Haas selaku Kepala Obat Infeksi dari Universitas Edinburgh.

Haas menambahkan virus corona dapat bertahan pada permukaan benda mati dalam waktu yang cukup lama, walaupun tidak ada yang tahu persis berapa lamanya.

"Masa hidup virus ini di udara terbuka atau di benda belum ada yang bisa memastikan berapa lamanya, karena ini virus baru. Namun semakin rendah suhunya, semakin lama ia bertahan hidup di benda. Jika suhunya hangat, virus bisa cepat mati," pungkas Haas. (TELEGRAPH/ FER).

BERITA TERKAIT