test

News

Rabu, 15 April 2020 12:14 WIB

Dampak Covid-19, IMF: Produk Domestik Bruto Global Akan Menyusut Tiga Persen

Editor: Ferro Maulana

Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath. (Foto: Dok Net/ Istimewa)

PMJ – Pihak IMF (Dana Moneter Internasional) memprediksi bahwa "Lockdown" di sejumlah negara bakal menjadi peristiwa resesi terparah sejak Depresi Besar. IMF pun mengimbau bahwa kontraksi dan pemulihan ekonomi dunia akan mengarah ke skenario terburuk dari yang diperkirakan bila virus Corona bertahan lama atau kembali mencuat.

World Economic Outlook melaporkan yang disampaikan untuk pertama kalinya sejak penyebaran virus corona pertama kali diketahui dan melumpuhkan sejumlah ekonomi memperkirakan produk domestik bruto global akan menyusut tiga persen tahun ini.

Prediksi itu berbanding terbalik dengan proyeksi ekspansi sebesar tiga persen yang disampaikan pada Januari 2020. Dan, kemungkinan besar mengarah terhadap kemerosotan terbesar dalam hampir satu abad terakhir.

"Krisis ini berbeda dari yang sebelumnya. Seperti dalam perang atau krisis politik, ada ketidakpastian yang berlanjut tentang durasi dan intensitas guncangan," tutur Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath, di Jakarta, Selasa (14/04/2020).

Prediksi ini juga jauh lebih tinggi dari kontraksi ekonomi global sebesar 0,1 persen pada krisis keuangan 2009.

Walaupun ada antisipasi pertumbuhan sebesar 5,8 persen untuk tahun depan, yang akan menjadi rebound terkuat sejak 1980, IMF mengingatkan masih ada risiko yang dapat memicu pertumbuhan tertekan.

"Kondisinya sangat bergantung pada berapa lama pandemi berlangsung, pengaruhnya terhadap aktivitas serta tekanan di pasar keuangan dan komoditas," ujar Gita.

Bahkan, bila ramalan IMF terbukti akurat, disebutkan bahwa output di pasar negara maju dan berkembang akan lebih rendah dari tren pra-virus sampai tahun 2021. Opini ini akan memupus segala harapan yang tersisa untuk potensi rebound ekonomi yang drastis dari kondisi darurat kesehatan.

Dengan pernyataan lebih pesimistis, IMF menggambarkan tiga skenario alternatif yakni jika pandemi virus Corona berlangsung lebih lama, virus kembali muncul pada 2021, atau keduanya. Tentunya, pandemi yang lebih panjang akan menggerus PDB sebesar tiga persen tahun ini, sementara itu jika virus kembali muncul atau berlangsung hingga tahun depan proyeksi output 2021 akan berkurang hingga 8 persen. Seperti halnya penyebaran virus, pukulan terhadap ekonomi juga hampir merata. (Sumber: Bloomberg/ FER).

BERITA TERKAIT