test

Politik

Rabu, 6 November 2019 14:08 WIB

Jokowi Jengkel Uang Negara Dibuat Impor Pacul dan Cangkul

Editor: Redaksi

Presiden Jokowi di Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019. (foto: IG @sekretariat.kabinet)

PMJ – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan belanja pengadaan barang dan jasa pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus berkontribusi terhadap pengembangan industri dalam negeri, termasuk usaha mikro kecil dan menengah.

"Menteri Bappenas (Suharso Monoarfa) ini didesain strategi mendesain industri UMKM di negara kita. Misalnya urusan pacul, cangkul, masa kita impor," ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019 di Jakarta Convention Center, Rabu (6/11/2019).

"Apakah tidak bisa didesain industri UKM kita, buat pacul tahun depan saya beli ini puluhan ribu. Cangkul, pacul, dibutuhkan masih impor. Apakah negara kita sebesar ini industrinya berkembang, bener pacul harus impor?," sambungnya.

Jokowi jengkel dengan banyaknya impor padahal defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) Indonesia membengkak. "Enak banget itu negara yang di mana barang itu kita impor. Kita masih defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan,” ungkap Jokowi

“Impor yang seperti itu kita sambil tidur buat pacul. Impor enak banget. Karena harga murah, artinya yang mengimpor untung lebih gede tapi lapangan kerja jadi hilang," lanjutnya.

Jokowi menegaksan bahwa Indonesia sudah tidak bisa lagi melakukan rutinitas lama dengan terus-terusan mengimpor barang di tengah kondisi CAD yang memprihatinkan. "Kita masih senang impor padahal neraca perdagangan kita defisit, CAD kita defisit, tapi kita hobi impor kebangetan banget. Uangnya pemerintah lagi. Kebangetan. Kalau itu masih diteruskan, kebangetan," tegasnya. (BHR)

BERITA TERKAIT