test

News

Selasa, 15 September 2020 13:22 WIB

Erick Thohir: Pemerintah Jamin Vaksin Covid-19 Halal

Editor: Hadi Ismanto

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Foto: Instagram@erickthohir)

PMJ - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Erick Thohir memastikan vaksin Corona (Covid-19) yang tengah dikembangkan pemerintah tersertifikasi halal.

Menurut Erick, jaminan halal vaksin Corona sudah dipantau sejak tahap uji klinis pertama oleh PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat. Jaminan halal ini diberikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kami pastikan vaksin ini halal dan sesuai standar, karena itu saya mengirimkan ke BPOM dan insyaallah ke China pada Oktober ini bersama MUI," jelas Erick dalam webinar "Transportasi Sehat Indonesia Maju", Selasa (15/9/2020).

Erick mengaku sertifikasi halal ini juga sudah dilaporkan ke Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara langsung. Dalam laporannya, ia menyebut Indonesia juga akan mendapat 30 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir tahun 2020 dan 300 juta dosis untuk 2021.

"Kemarin saya datang kepada Pak Wakil Presiden (KH Ma'aruf Amin), bahwa proses ini kita dukung dan kita jaga kehalalan vaksin," jelasnya.

Di sisi lain, Erick juga mengungkapkan Indonesia sudah mendapat komitmen pengadaan vaksin Merah Putih sebanyak 280 juta - 310 juta pada 2021. Langkah ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang paling agresif dalam pengembangan vaksin Covid-19.

"Indonesia menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang sangat agresif dan kalau dibandingkan dunia juga kita bisa masuk dalam kategori negara yang sudah bisa dapat secure vaksin dari beberapa partner sehingga kita harapkan stimulus ekonomi juga bisa berjalan," tukasnya.

Erick berharap pengadaan vaksin bisa membuat tingkat kesembuhan meningkat dan tingkat kematian menurun. Ia mengklaim saat ini posisi Indonesia cukup baik di dunia dalam hal ini, termasuk bila dibandingkan dengan negara-negara lain.

"Tingkat kesembuhan kita 71 persen, kematian sudah bisa ditekan di bawah 4 persen yaitu 3,99 persen, dan kasus aktif sendiri 24,50 persen," tukasnya.(Hdi)

BERITA TERKAIT