PMJ - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengungkapkan kronologi dirinya terpapar Covid-19. Menurutnya ia terpapar dari ajudan Gedung Putih, Hope Hicks, yang pertama kali positif terkena Covid-19.

"Kemungkinan dari Hope Hicks. Ia telah bekerja sangat keras bahkan tanpa istirahat. Sampai saya dan istri (Ibu Negara AS) Melania dinyatakan positif Covid 19," terang Trump.

Sebelumnya, Kamis (1/10/2020) waktu setempat, Trump, berbicara kepada Fox News, mengatakan bahwa ia dan Ibu Negara telah mengikuti serangkaian tes. “Hicks telah dites positif dan mengakui bahwa saya menghabiskan banyak waktu bersamanya di Gedung Putih,” sambungnya.

Situs Bloomberg yang pertama kali melaporkan bahwa Trump dinyatakan positif Covid-19 karena terpapar dari ajudannya Hicks, pada Kamis malam. Sedangkan, The New York Times mengungkap para pejabat AS telah mengetahui sejak Rabu malam, Trump terpapar Covid-19.

Untuk diketahui, Hicks merupakan penasihat yang paling dekat dengan presiden Trump. Ia bepergian dengan Trump beberapa kali dalam seminggu terakhir, termasuk menemaninya di Air Force One dalam debat Pilpres di Cleveland, Ohio, pada Selasa (29/9/2020) waktu setempat dan sehari kemudian Trump menghadiri rapat umum kampanye di Minnesota.

Trump mengatakan dirinya berencana untuk karantina. Namun, jadwal yang dirilis oleh staf Gedung Putih menyebutkan Trump harus menghadiri penggalangan dana di Washington, D.C., dan rapat umum kampanye Pilpres di negara bagian Florida, hari Jumat (2/10/2020).

Karantina Staf Gedung Putih

Terpaparnya Presiden Trump oleh Covid-19, menjadi pertanyaan publik, apakah staf di Gedung Putih atau yang pernah bertemu dengan Trump harus dikarantina atau tidak sebagai tindakan pencegahan.

"Presiden AS memperhatikan kesehatan dan keselamatan dirinya dan semua orang yang bekerja untuk mendukung dia dan rakyat Amerika dengan sangat serius," ujar wakil sekretaris pers Gedung Putih Judd Deere dalam sebuah pernyataan

Sekadar informasi, beberapa staf lainnya di Gedung Putih dinyatakan positif dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Direktur Komunikasi Wakil Presiden Pence Katie Miller dan Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien.

Meremehkan Covid-19

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengakui dirinya pernah meremehkan bahaya virus Corona (Covid-19. Hal itu, sengaja ia lakukan agar tidak membuat panik masyarakat.

Trump mengakui mencoba untuk meminilisir ancaman mematikan dari virus Covid-19 pada awal pandemi. Hal ini termuat dalam rekaman suara wawancara dengan jurnalis senior Bob Woodward, yang dirilis Rabu (9/9/2020) lalu.

"Saya ingin selalu meremehkan Covid-19," kata Trump dalam wawancara dengan Woodward pada 19 Maret, menurut pratinjau CNN dari buku "Rage", yang sudah diterbitkan pada 15 September.

"Saya masih suka meremehkan, karena saya tidak ingin membuat panik warga AS," tutup Trump.(AFP/ Metro/New York Times/Fer)