test

Fokus

Senin, 2 November 2020 22:00 WIB

Siapakah Pemenang Pilpres AS, Donald Trump Atau Joe Biden?

Editor: Ferro Maulana

Pertarungan Pilpres AS antara Donald Trump Vs Joe Biden. (Foto: PMJ/ Dok Net)

PMJ - Besok Selasa (3/11/2020) merupakan hari penentu bagi warga Amerika Serikat (AS) untuk memilih calon presiden (capres) yang akan memimpin Negeri Adidaya tersebut selama empat tahun ke depan. Siapa pemenangnya, Donald Trump sebagai petahana, atau Joe Biden sebagai penantang?

Pemilihan Presiden AS 2020 selalu menarik perhatian dunia. Sebagian kalangan berminat menyaksikan karena dramanya, sisanya tertarik karena kepemimpinan negara paling kuat di dunia itu memang memiliki pengaruh signifikan dalam urusan internasional.

Liam Kennedy yang merupakan Profesor Kajian Amerika dari University College Dublin dalam opininya di The Conversation, menjelaskan hal ini juga merupakan momen kekuatan budaya yang sangat besar yang memperbesar signifikansi global Amerika.

Walaupun para pemimpin politik dan pakar kebijakan akan mengawasi pemilu melalui kacamata kepentingan strategis mereka, sebagian besar dunia akan menyaksikan dengan perasaan yang lebih samar bahwa nasib dunia tengah dipertaruhkan.

Pertarungan Pilpres AS antara Donald Trump Vs Joe Biden. (Foto: PMJ/ Dok Net)

Baik atau buruk, seluruh dunia cenderung memandang AS melalui sosok presidennya. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan istimewa selama kepresidenan Donald Trump, yang pesona globalnya telah memengaruhi citra Paman Sam sejauh ini.

Pilpres AS 2020 secara simbolis sejalan dengan perubahan paradigma dalam tatanan dunia, pembongkaran dominasi Barat, dan lebih khusus lagi Amerika. Apa yang dipertaruhkan di sini yaitu gagasan tentang AS sebagai negara pemimpin dunia, gagasan yang dengan kuat membentuk “Abad Amerika” dan sekarang dengan cepat menghilang.

Jejak Pendapat

Donald Trump merupakan jagoan dari Partai Republik. Sebelum menjadi Presiden AS ke-45, ia merupakan pengusaha real estate dan mantan bintang acara TV. Dalam Pilpres kali ini, Trump tetap menggandeng Mike Pence sebagai wakilnya.

Sedangkan Joe Biden calon yang diusung dari Partai Demokrat. Sebelum mencalonkan diri sebagai presiden, Biden adalah wakil presiden dua periode yang mendampingi Barack Obama. Kali ini, ia menggandeng wanita kulit berwarna Kamala Harris sebagai wakilnya.

Besok 3 November 2020, para pemilih di Amerika akan memutuskan apakah Donal Trump akan tetap berada di Gedung Putih, atau harus tersingkir dari Joe Biden. Untuk menerka-nerka siapa yang bakal menjadi pemenangnya, BBC telah menampilkan polling jajak pendapat untuk mencari tahu siapa yang bakal memenangkan pemilu.

Para pendukung Joe Biden. (Foto: PMJ/ Dok Net)

Joe Biden Unggul Dalam jajak pendapat nasional, Joe Biden lebih unggul daripada Donald Trump. Per Senin (2/11/2020) pukul 16.00 WIB, Biden memperoleh 52 persen, sementara Trump 43 persen. Sekedar informasi, polling BBC ini merupakan jajak pendapat nasional individu dari 14 hari terakhir.

Dalam sebagian besar jajak pendapat nasional sejak awal tahun, Biden bahkan telah unggul dari Trump. Dirinya telah mendapat suara lebih dari 50 persen dalam beberapa bulan terakhir dan memimpin 10 poin dalam beberapa kesempatan.
Namun demikian, hal itu belum tentu berlaku pada hari pemilu nanti. Berdasarkan pengalaman tahun 2016 lalu misalnya, Capres Hillary Clinton juga unggul dalam pemungutan suara dan memenangkan hampir tiga jua suara dari Donald Trump.

Namun, ia tidak keluar sebagai pemenang karena pemilu AS menggunakan sistem electoral college. Sehingga, kandidat yang memenangkan suara terbanyak belum tentu akan keluar sebagai pemenang. Sistem pemilu ini memang berbeda dengan di Indonesia.

Dalam sistem electoral college yang digunakan AS untuk pemilihan presiden, setiap negara bagian diberikan sejumlah suara berdasarkan jumlah anggota yang dikirim ke Kongres, Gedung dan Senat.

Para pendukung Donald Trump. (Foto: PMJ/ Dok Net)

Jadi total ada 538 suara pemilihan perguruan tinggi yang akan diperebutkan oleh para kandidat. Dan seorang kandidat harus mencapai 270 suara agar bisa menang dalam pemilihan.

Dalam debat presiden yang pertama pada 29 September 2020, sebuah jajak pendapat CBS News yang diambil langsung setelah itu menunjukkan bahwa debat itu adalah malam yang baik untuk Biden.

Dari mereka yang menonton, 48 persen antara lain mengatakan, Joe Biden yaitu pemenangnya, sementara 41 persen memilih Trump. Selain itu, hampir 70 persen orang mengatakan, debat Pilpres itu telah membuat mereka merasa kesal.

Sementara dalam debat kedua pada 22 Oktober 2020, Presiden Trump tampil dengan jauh lebih terkendali dan ia berfokus pada argumentasi kebijakan dua kandidat. Meskipun penampilan itu sedikit membantu Trump, namun jajak pendapat masih menunjukkan bahwa pemirsa masih menganggap kinerja Joe Biden jauh lebih mengesankan daripada Trump.

Kemudian jajak pendapat CNN juga menemukan bahwa 53 persen penonton mengira politikus Partai Demokrat itu sudah melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam debat, sementara 39 persen memilih Trump.

Jajak pendapat dari YouGov juga sama, 54 persen orang mengatakan Biden menang dalam debat dan 35 persen orang memberikan pilihan untuk Trump. Sementara dilansir dari Financial Times, di daerah kemenangan tipis Trump pada tahun 2016 seperti di Michigan, Pennsylvania dan Wisconsin sekalipun, jajak pendapat masih menunjukkan Biden unggul lebih dari lima poin.

Tetapi beberapa persaingan ketat terjadi di negara bagian yang dimenangkan Trump pada 2016 lalu, seperti North Carolina dan Georgia masing-masing memilih Partai Republik dalam beberapa Pilpres terakhir.

Persaingan ketat juga terjadi di Ohio dan Iowa, kedua negara bagian ini pernah memenangkan Barack Obama pada tahun 2012, tetapi, pada Pilpres 2016 lalu, Trump menang di dua negara itu dengan mengalahkan Hillary Clinton.

Tentunya, warga dunia akan menyaksikan perhelatan Pilpres AS 2020 dengan seksama, pemenang dari dua petarung yaitu Donald Trump atau Joe Biden. (Sumber: Telegraph/ CNN/ BBC/ Fer).

BERITA TERKAIT