test

Opini

Kamis, 26 September 2019 15:16 WIB

Senjata Baru Mahasiswa

Editor: Redaksi

William A. Sarana Anggota DPRD DKI Fraksi PSI. (Foto : PMJ/Ilustrasi Fifi).
Oleh: William A. Sarana Anggota DPRD DKI Fraksi PSI (Mantan Mahasiswa) Pmj- Akhir-akhir ini terjadi demo besar-besaran oleh mahasiswa seluruh Indonesia. Menurut saya itu sah-sah saja. Tapi juga harus ingat bahwa demonstrasi itu gampang sekali disusupi dan diprovokasi. Lalu ricuh. Ricuhnya itu yang akan diamplifikasi lawan untuk membunuh gerakan mahasiswa itu sendiri. Padahal ricuh itu mungkin bukan dari mahasiswa. Ketika sudah menjadi massa seperti itu, sudah tidak ada indentitas pribadi (anonim) sehingga banyak individu yang berani anarkis karena rasa tanggung jawab jadi hilang. Sangat sulit melakukan pembuktian siapa yang salah kalau sudah rame dan kacau seperti itu. Saya setuju kalau di desain ibu kota baru ada suatu alun-alun yang sangat besar di depan gedung DPR, Presiden, MA, dan MK. Di mana ada ruang gerak yang cukup lebar untuk para demonstran menyatakan pendapat sehingga tidak berakhir ricuh. Bahkan mereka bisa bermalam berhari-hari di sana. Tapi ingat, mahasiswa sekarang ada senjata baru yang namanya uji materil di MK atau MA. Saya pernah uji materil di MA dan saya menang. Saya mengubah kebijakan satu Jakarta hanya bermodal argumentasi hukum. Pada saat itu saya bukan Anggota DPRD. Saya cuman mahasiswa. Saya ga ada power sama sekali.  Suatu kemewahan yang tidak dimiliki para demonstran di masa orde lama dan baru. Jadi gunakanlah senjata itu.

BERITA TERKAIT