test

Fokus

Kamis, 30 April 2020 17:40 WIB

Jadikan Ibadah di Ramadhan Ini Lebih Berkualitas di Rumah Saja dan Patuhi Aturan Pemerintah

Editor: Ferro Maulana

Ustad Das’ad Latif. (Foto: Dok Net/  Ist)
Ustad Das’ad Latif. (Foto: Dok Net/ Ist)

PMJ - Ustad Das’ad Latif menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu peristiwa yang tidak punya sisi positifnya. Pertama, Ustad Da’sad menerangkan soal bagaimana mengajarkan pola hidup sehat di tengah pandemi virus corona (covid-19).

“Dulu saya pernah membaca berita online beberapa tahun lalu. Bahwa di 2020 ini kita akan melihat mobil beterbangan, itu aneh. Ternyata faktanya, awal 2020 ini kita diajari mencuci tangan yang betul. Sekarang ini dengan wabah pola hidup saya lebih disiplin,” tutur Ustad Das’ad.

Kemudian, ancaman polusi udara seperti asap rokok serta asap kendaraan juga bisa menjadikan pola hidup lebih terjaga. Sisi positif dari kejadian ini lainnya yakni, tetap menjaga kesehatan dengan menggunakan masker.

“Kalau selama ini saya keluar rumah tidak pakai masker. Padahal di luar rumah banyak asap rokok yang mengancam, di luar rumah banyak asap knalpot yang bisa mengancam,” terang Ustad Das’ad.

Masih dari penuturan Ustad Das’ad, sisi positif lainnya yaitu menjaga imunitas tubuh dengan tidur yang teratur. Ustad Das’ad menuturkan, wabah pandemi Covid-19 ini mengubah pola tidur yang sangat disiplin dan tidak ada lagi begadang.

“Begadang ini merusak imunitas kita. Bila sering kena angin malam karena begadang segala penyakit akan mudah datang,” kata dia.

Ibadah Ramadhan  Lebih Berkualitas

Selanjutnya, Ustad Das’ad Latif menjelaskan tentang ibadah di bulan Ramadhan lebih berkualitas. Menurutnya, ketika berpuasa selama di rumah aja, maka mata akan terpelihara dari dosa.

“Kalau puasa keluar rumah banyak sekali tantangan. Kita pergi nabung kadang kala customer servicenya biasa bajunya sempit-sempit. Karena kita ini puasa di rumah saja pemandangan seperti itu hilang,” tambahnya.

Sisi positif lain dari ibadah berkualitas selama di rumah aja, yaitu bertadarus lebih khusus. Selain hanya membaca, lanjutnya, bisa juga mengetahui tafsir dan terjemahannya.

“Karena di rumah saja, tadarus kita lebih sempurna. Kalau selama ini kita cuma baca, sekarang kita baca terjemahannya dan tafsir ya. Ini sisi positifnya,” paparnya.

Berikutnya, kata Ustad Das’ad, selama pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk tetap di rumah bisa dimanfaatkan dengan berkumpul dengan keluarga. “Ketiga, kita kembali ke rumah yang selama ini sangat sulit untuk berada di rumah. Kita lebih banyak di rumah, Alhamdulillah ada kesempatan untuk mendidik anak,” pungkasnya.

Sisi Kemanusiaan

Ustad Das’ad kembali memaparkan bahwa adanya wabah pandemi Covid-19 ini bisa diambil dari sisi kemanusiaannya. Menurut Ustaz Das’ad, hubungan persaudaraan dapat saling menyatu antar golongan.

Keempat, ia melihat sudut pandang masuknya wabah ini, ukhuwah seorang Muslim semakin merapat. Persaudaraan kita serta sisi kemanuasiaan kita menyatu.

“Selama ini kita melihat polisi berhubungan ketika ada pelanggaran pidana atau pelanggaran surat-surat kendaraan. Tapi sekarang kita lihat lebih akrab masyarakat dengan polisi. Ketika polisi berupaya untuk mendekati masyarakat secara persuasif untuk tetap di rumah aja,” jelasnya lagi.

Lebih jauh, Ustaz Das’ad menuturkan, seluruh komponen bangsa merapatkan kekuatannya untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19. Walaupun, sebagian masyarakat ada yang memanfaatkan wabah pandemi ini sebagai peluang bisnis.

“Sebagai orang beriman wabah ini pasti ada akhirnya dan Allah SWT tidak akan membebankan beban ini. Pasti kita mampu,” pungkasnya. (Sumber: Youtube Ustad Das’ad Latif/ FER).

BERITA TERKAIT