test

Hukrim

Jumat, 22 Mei 2020 11:29 WIB

Tak Mau Bayar Kopi, Ini Kronologi Bentrokan Antar Ormas di Bekasi

Editor: Ferro Maulana

Aksi tawuran remaja yang kian marak di Jakarta. (Foto: Ilustrasi/PMJ News/Fif)

PMJ - Dua organisasi masyarakat (ormas) terlibat bentrok di Jalan I Gusti Ngurahrai, Keranji, Bekasi Barat,  Kota Bekasi. Bentrokan itu pun terjadi pada Kamis (21/05/2020).

Kassubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing membeberkan kronologis terjadinya bentrokan itu. Dia juga menyebut saat itu segerombolan orang dari Pemuda Pancasila mengeroyok pedagang kopi karena tidak mau membayar.

"Setiap malam anggota Pemuda Pacasila yang di Pos selalu pesan kopi lebih dari 6 gelas tapi tidak mau membayar,” kata Erna dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/05/2020).

"Saat itu pedagang kopi terpaksa meminta bayaran karena ditengah pandemi covid-19 ini, omset penjualannya menurun," sambungnya.

Kemudian, saat itu ada salah satu anggota Pemuda Pancasila mengeluarkan kalimat dengan menantang organisasi silat Setia Hati Terate.

Selanjutnya, anggota silat Setia Hati Terate mendatangi lokasi pada pukul 15.00 WIB, dan mencari-cari orang yang melakukan pengeroyokan terhadap penjual warung tersebut.

"Sehingga terjadi konsentrasi massa dari anggota silat Persaudaraan Setia Hati Terate di lokasi,” ucap Erna.

Erna kembali menjelaskan, kedua belah pihak akhir dikumpulkan di Polsek Bekasi Kota, untuk di mediasi. Mereka sebetulnya telah muncul kesepakatan damai.

Akan tetapi, sekitar pukul 18.00 WIB bentrokan antara kedua ormas itu tak dapat dihindari dan panjang hingga di lokasi kejadian.

“Terjadi saling lempar antara anggota Ormas PP dan anggota Ormas PSHT,” pungkasnya. (FJR/ FER).

BERITA TERKAIT