test

Hukrim

Kamis, 4 Juni 2020 13:30 WIB

Gara-gara Tagih Hutang Bisnis Hand Sanitizer, WNI di Australia Ini Nyaris Dimutilasi

Editor: Ferro Maulana

Harry Sumantri mengalami cedera berat dan nyaris dimutilasi oleh teman dekatnya Kevin Arden. (Foto: Dok Net/ IST)
Harry Sumantri mengalami cedera berat dan nyaris dimutilasi oleh teman dekatnya Kevin Arden. (Foto: Dok Net/ IST)

PMJ - Seorang warga negara Indonesia (WNI) di Australia, Harry Sumantri (26) mengaku nyaris dimutilasi teman dekatnya Kevin Arden yang menyebabkan retakan terhadap bagian kepala sampai tangan patah.

Dalam hasil penyelidikan tim detektif kepolisian Australia, Kevin Arden disebut telah melakukan pembunuhan berencana terbukti dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan penyelidik seperti gergaji, demikian dilansir dari video pengakuan Harry Sumantri dalam akun YouTube-nya mulai menit 25.06.

Kevin Arden pun diringkus serta ditahan pihak kepolisian setempat. Sementara itu, Harry Sumantri dibawa ke Rumah Sakit St Vincent dengan patah tulang tengkorak dan patah tangan setelah temannya, Kevin Arden, diduga menyerangnya di rumah Day Street mereka sekitar pukul 18:15 pada Jumat (29/05/2020).

"Dia memberikan saya minuman kopi - kopi (dengan) jahe," ungkap Sumantri.

Penyelidik Australia menduga bahwa Kevin Arden memasukan obat bius di minuman Harry Sumantri.

"Saya hanya minum sedikit … Kemudian saya pergi ke kamar dan saya merasa sangat mengantuk. Ketika dia memukulku, saya tidak bisa melawan karena saya merasa ini adalah mimpi,” ujar Sumantri.

Kronologi Kejadian

Harry Sumantri yang sekarang sudah dibawa serta dalam perawatan tim medis di Rumah Sakit St. Vincent, mengatakan aksi brutal itu bermula selepas dia menagih hutang kepada Kevin Adern sebesar 52 ribu dolar AS (atau sekitar Rp 737 juta).

Uang sebanyak itu digunakan Kevin Adern untuk berinvestasi dalam penjualan hand sanitizer yang rencananya bakal dipasarkan di Indonesia. "Tanggal jatuh tempo adalah Senin (01/06/2020), namun dia (Adern) selalu berkata, 'Oke, Ya, besok'," jelas Harry.

Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini tak menyangka respon Adern pasca ditagih hutang begitu buruk. Padahal, Sumantri dan Arden merupakan teman baik yang telah berbagi apartemen selama lebih dari dua tahun. "Saya masih tidak percaya ini karena kami adalah teman baik," ungkap Harry.

Harry sendiri beruntung tidak kehilangan nyawa akibat serangan tersebut. Pada saat kejadian, salah satu temannya mendengar keributan dan sukses menolong Harry.

"Saat saya melihat darah di sana, saya berlari cepat ke arah pintu kamar. Selanjutnya saya mendorong pintu dengan tubuh saya. Pada awalnya sulit, sehingga saya butuh mencoba sekitar mungkin lima kali," tutur teman Harry yang lain yang merupakan saksi dari peristiwa tersebut.

Sekarang pihak kepolisian resmi menahan Adern telah menyebabkan cedera atau luka serius dengan niat membunuh.

Penyebab Konflik

Setelah peristiwa naas itu, Harry Sumantri mengungkapkan dirinya siap mengajukan permohonan jaminan. Dilansir dari akun Youtube Sumantri, teman sekamarnya tersebut malah mengaku tidak bersalah atas kejadian tersebut kepada polisi Australia.

Bahkan dalam pengakuannya kepada kepolisian setempat, Kevin Arden menuding Sumantri yang telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap dirinya.

Melalui Channel YouTube-nya, Harry Sumantri menjelaskan awal kejadian bermuasal dari penimbunan Hand Sanitizer.

Harry Sumantri menjelaskan bahwa bukan dirinya yang melakukan penimbunan Hand Sanitizer melainkan temannya, Kevin Arden yang pada saat itu meminjam uang untuk keperluan bisnis jual beli Hand Saniziter. (Sumber: 9News.com.au/ FER).

BERITA TERKAIT