test

News

Senin, 23 Oktober 2023 15:05 WIB

Pelat Nomor Kendaraan Dikeluarkan Instansi, Bukan Sembarangan

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Fajar Ramadhan

Lalu Lintas DKI Jakarta dan Pelat nomor kendaraan. (Foto: PMJ/Gtg).

PMJ NEWS - Penggunaan pelat nomor kendaraan yang tidak sesuai peruntukannya marak belakangan ini dikenakan penindakan oleh pihak kepolisian.

Termasuk salah satunya yakni pengemudi bernama Michael (26) yang ditangkap dan menjadi tersangka atas arogansinya di jalanan yang menggunakan pelat dinas Polri palsu yang dibelinya di toko online.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian mengatakan pelat nomor untuk kendaraan semestinya tidak dikeluarkan oleh sembarangan pihak ataupun sipil.

“Kalau aturan kan sebenernya, pelat nomor itu dikeluarkan dari instansi, tidak oleh sembarangan. Aturannya seperti itu,” ujar Samian saat dihubungi, Senin (23/10/2023).

Oleh karenanya, Samian menambahkan, pihaknya akan memanggil pihak yang menjual pelat dinas Polri palsu itu untuk dimintai keterangannya dalam proses pemeriksaan.

“Tapi apakah itu bisa dilarikan ke pidana atau enggak tentunya butuh pendalaman lagi,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi mendalami kasus penggunaan pelat dinas Polri palsu yang digunakan pengemudi arogan bernama Michael (26) yang menghadang mobil lain dan kemudian viral di media sosial.

Michael sendiri saat ini sudah ditangkap dan menjadi tersangka dalam kasus tersebut dengan pengakuan membeli pelat palsu itu melalui e-commerce.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian mengatakan pihaknya berencana untuk memanggil pemilik toko di market place online yang menjual pelat mobil itu.

“Minggu ini baru dipanggil ya, kemarin suratnya udah dikirim. Jadwalnya Minggu ini,” ujar Samian saat dihubungi, Senin (23/10/2023).

Kendati demikian Samian belum menyampaikan lebih jauh pastinya hari pemanggilan terhadap pemilik toko online yang menjual pelat dinas palsu itu untuk diperiksa.

“(Diperiksa) intuk memastikan kan karena dia itu yang, kan di histori pembelian kan ada, melalui market placenya apa, dari market place siapa kan juga ketahuan di situ. Siapa, kontaknya ada kan,” kata Samian.

“Nah itulah yang kita panggil ke market placenya dulu untuk menjelaskan identitas ini karena di situ kan gak ada identitas yang jelas kan karena online,” tuturnya.

BERITA TERKAIT