PMJ NEWS - Sejatinya banyak minuman tonik alami berisi bahan-bahan sehari-hari yang dapat membangkitkan energi dan ampuh untuk memulihkan kelelahan serta bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

Mengutip dari laman Healthline, Selasa (10/10/2023), berikut sejumlah bahan sehari-hari yang bisa digunakan untuk minuman tonik alami:

1. Cuka Sari Apel
Cuka sari ape dapat berdampak langsung pada kadar gula darah, membantu menjaga energi dan mencegah kelelahan. Cuka sari apel juga mengandung mineral penting seperti potasium yang memiliki korelasi langsung dengan tingkat energi.

Caranya, cukup campurkan cuka sari apel ke dalam air hangat atau dingin secukupnya, lalu aduk-aduk dan minum.

2. Matcha
Matcha mengandung flavonoid dan L-theanine, yang secara historis dikenal karena efek relaksasinya. L-theanine meningkatkan pita frekuensi alfa otak, menenangkan pikiran tanpa menyebabkan kantuk.

Dikombinasikan dengan kafein, L-theanine mungkin memiliki efek positif pada suasana hati. Matcha juga mengandung vitamin, antioksidan, dan nutrisi, matcha bisa menjadi tonik yang ampuh untuk mengatasi rasa lelah dan meningkatkan kesehatan.

3. Kunyit
Kunyit memiliki popularitas yang tinggi, terutama dalam hal kesehatan mental. Kurkumin, senyawa bioaktif yang ditemukan dalam kunyit, telah dikaitkan dengan pengobatan kecemasan, depresi, dan banyak manfaat lainnya.

4. Jahe
Jahe memiliki manfaat selain sebagai penyedap dalam resep masakan Anda, tetapi juga meredakan sakit perut. Jahe mengandung 14 senyawa bioaktif unik dan sifat antioksidan.

Senyawa ini ditemukan untuk mempertajam fungsi kognitif pada wanita paruh baya dan bahkan dapat melindungi otak, dan dari kerusakan akibat stres oksidatif.

5. Akar Maca
Sebagian orang mungkin tidak familiar dengan bahan yang satu ini. Sekilas mirip bengkoang. Tanaman asli Peru ini telah terbukti meningkatkan libido. Disamping itu, Maca dapat jadi minuman alternatif lainnya untuk melawan stres.

Senyawa tumbuhan Maca mengandung flavonoid, dapat meningkatkan suasana hati yang positif dan mengurangi tekanan darah dan depresi, seperti yang ditunjukkan pada wanita pascamenopause.