test

Olahraga

Rabu, 15 Juli 2020 22:00 WIB

Begini Luapan Kemarahan Bos Manchester City kepada Manajer Pep Guardiola

Editor: Ferro Maulana

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. (Foto: Dok Net).

PMJ – Manajer Pep Guardiola secara terang-terangan menuturkan bahwa bos Manchester City tidak senang atas kinerjanya karena gagal mempertahankan gelar juara Liga Utama Inggris (EPL).

Gelar juara Premier League selalu berlabuh ke Etihad stadium dalam dua musim terakhir. Dalam periode tersebut pula Manchester City menjadi tim paling ditakuti di daratan Inggris.

City yang biasanya tak tertandingi harus mengakui keunggulan Liverpool. Sang rival itu bahkan sudah mengunci gelar juara saat liga masih menyisakan tujuh pertandingan.

Torehan itu, nyatanya membuat owner City marah besar. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Guardiola.

“Saya akan membela klub saya, dan saya kritis dengan klub saya,” tutur Manajer City tersebut.

“Secara internal, ketika saya tidak menyukai sesuatu, saya akan mengatakannya kepada pimpinan.”

“Pimpinan saya memang tidak senang dengan (kinerja) saya musim ini. Kami finis 21 atau 23 poin di belakang Liverpool. Dia tidak senang dengan saya. Namun, kami berdiskusi secara internal untuk mencoba dan melakukan yang lebih baik pada musim berikutnya, untuk meyakinkan mereka, tapi selalu di atas lapangan hijau,” tuturnya menambahkan.

Lanjut Guardiola, salah satu kendala yang ia dapatkan musim ini adalah kurangnya dukungan transfer. Beberapa pemain incarannya terlepas karena kalah bersaing dengan klub lain.

“Kami memang punya banyak uang, tapi kami menginginkan Alexis Sanchez dan kami tidak mampu membelinya. Kami menginginkan Harry Maguire tapi kami juga tidak mampu. Kami tidak bisa membayar seperti yang dibayarkan United. Kami memang punya uang tapi klub lain juga memilikinya,” lanjut Guardiola.

“Manchester United dengan Sir Alex Ferguson menghabiskan banyak uang untuk selalu bisa bersaing, seluruh klub, kalau Anda ingin terus di atas, kalau Anda tidak melakukannya (belanja pemain, red) maka akan lebih sulit. Karena menjadi seorang manajer bagus seperti saya, saya tidak cukup bagus tanpa pemain-pemain bagus juga. Tidak mungkin,” jelasnya menutup pembicaraan. (FER).

BERITA TERKAIT