test

Regional

Selasa, 4 April 2023 08:08 WIB

10 Jenazah, Polisi Bongkar Kasus Pembunuhan Dukun Pengganda Uang

Editor: Ferro Maulana

Ilustrasi garis polisi. (Foto: Dok PMJ News)

PMJ NEWS -  Polres Banjarnegara Polda Jawa Tengah menjelaskan kasus pembunuhan diduga dilakukan lebih dari lima orang yang dilakukan TH (45) alias Slamet dukun pengganda uang.

Adapun modus pelaku membunuh korban karena kesal kerap ditagih hasil penggandaan uang, dan memberikan minuman isinya potas kepada korban.

"Jadi korban sering menagih hasil penggandaan uangnya. Tersangka yang kesal kemudian memberikan minuman isinya potas kepada korban," terang Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Senin (3/4/2023).

Hendri menuturkan, kasus pembunuhan tersebut terungkap pasca adanya laporan kehilangan korban berinisial PO (53) warga Sukabumi Jabar.

Dari informasi yang dihimpun keluarga bahwa korban PO berangkat ke Banjarnegara menemui Slamet.

Tetapi, saat tiba di lokasi, korban yang sempat mengirimkan pesan dan lokasi tujuan melalui WhatsApp terhadap anaknya.

Pesan menyampaikan bahwa jika dirinya tidak ada kabar selama beberapa hari, anak diminta datang ke rumah Slamet bersama aparat keamanan.

"Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," tuturnya.

Berikutnya, korban sudah mulai tidak dihubungi kemudian keluarga melaporkan pada Polres Banjarnegara pada Senin 27 Maret 2023.

Mendapat laporan, polisi langsung melakukan penyelidikan dengan menyusuri lokasi Slamet.

"Hasil penyelidikan bahwa PO dibunuh Slamet dan dikubur di Jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa," jelasnya.

Seemntara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy menerangkan pihaknya menerjunkan tim DVI untuk penyelidikan dengan mengidentifikasi korban.

"10 jenazah masih penyelidikan, malam ini akan diidentifikasi tim DVI Polda Jateng. Bagi keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, silakan laporan ke Polres Banjarnegara atau kantor kepolisian terdekat. Nanti akan dibantu untuk proses identifikasi," tutupnya.

BERITA TERKAIT