test

Kesehatan

Kamis, 24 Oktober 2019 07:19 WIB

Lemak Tertimbun pada Pengidap Obesitas Mampu Ganggu Sistem Pernafasan

Editor: Redaksi

Gangguan pernafasan. (Foto: DOk Net/ Ilustrasi)

PMJ – Sebuah studi di dalam Jurnal European Respiratory mengungkapkan bahwa lemak dapat mengakumulasi (tertimbun) di dalam orang yang kegemukan atau obesitas yang dapat mengganggu sistem pernafasan.

Tim dari Australia menemukan bahwa lemak dapat menumpuk di dinding saluran napas paru-paru dan merubah strukturnya, yang menjadi penyebab asma, sesak nafas, atau keduanya.

Timbunan lemak tersebut memiliki efek serupa seperti plak arteri yang menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan penyakit hingga serangan jantung.

“Kami telah menemukan bahwa kelebihan lemak menumpuk di dinding saluran napas tempat ia memakan ruang dan tampaknya meningkatkan peradangan di paru-paru. Kami pikir ini menyebabkan penebalan saluran udara yang membatasi aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru, dan itu setidaknya sebagian dapat menjelaskan peningkatan gejala asma,” kata Peter Noble, Ph.D. seperti dilansir Healthline.

Penelitian tersebut dilakukan dengan memeriksa sampel paru-paru 52 orang yang sudah meninggal, dan membedakan pengidap asma dengan yang tidak mengidap. Dari 52 orang tersebut, 16 meninggal karena penyakit asma, 15 tidak menderita asma sama sekali, dan 21 orang menderita asma tetapi meninggal karena sebab lain.

Ilmuwan memeriksa struktur 1.373 saluran udara, kemudian menghubungkan jaringan lemak dengan indeks massa tubuh (BMI) dari masing-masing individu. Dari sampel tersebut, mereka menemukan bahwa kegemukan dan obesitas satu arah dengan penyakit asma yang ada.

Menurut Noble, mereka terkejut bahwa jumlah "lemak" di saluran udara terkait dengan ketebalan dinding paru-paru, yang sangat umum ditemukan pada orang-orang pengidap asma.

“Dari ini kami berspekulasi bahwa lemak yang berhubungan dengan saluran napas dapat berkontribusi pada peningkatan keparahan penyakit pada individu yang menderita asma dan juga kelebihan berat badan," jelasnya. (DEW/ FER).

BERITA TERKAIT