Kamis, 5 Januari 2023 11:07 WIB
KPK Profesional Tangani Kasus Dugaan Korupsi Formula E, Tidak Berpolitik
Editor: Fitriawan Ginting
PMJ NEWS - Keprofesionalan menjadi kunci Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani berbagai macam masalah dalam kasus penyelewengan uang negara yang disebut korupsi. Termasuk dalam mengusut kasus dugaan korupsi dalam ajang balap mobil listrik Formula E yang digelar PT Jakarta Propertindo (Jakpro). KPK menyatakan siap menjerat pihak yang terbukti bersalah dalam kasus ini.
"Kami profesional untuk menangani kasus itu, karena sepanjang kemudian alat bukti ada, pasti kami akan menaikkan pihak yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum sebagai tersangka," tegas Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (5/1/2023).
Ia menambahkan, penanganan kasus Formula E di KPK masih pada tahap penyelidikan. Menurutnya, kasus dugaan korupsi Formula E ini merupakan penyelidikan terbuka yang tidak memiliki keterbatasan waktu.
"Berbeda dengan penyelidikan tertutup ya, seperti OTT itu kan 24 jam, harus menentukan sikap begitu. 1x24 kalau lebih menyalahi aturan hukum acaranya. Tapi penyelidikan terbuka semacam Formula E, itu bisa waktunya panjang, kapan pun bisa dilakukan, jadi tidak dibatasi oleh waktu," jelasnya.
Namun Ali menyayangkan ada beberapa pihak yang mengaitkan pengusutan kasus Formula E ini dengan politik. Ali menegaskan KPK tidak terlibat dengan politik praktis.
"Ya sebenarnya begini, kemarin juga sudah saya sampaikan, kami menyadari karena saat ini gerbang menuju 2024 yang kita sebut sebagai tahun politik, maka kerja-kerja KPK pasti selalu dikaitkan dengan politik. Tapi kami pastikan bahwa seluruh kerja-kerja KPK, program yang berkaitan dengan bidang penindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan urusan politik," ungkap Ali.
"Karena kami adalah lembaga penegak hukum, kami tak pandang bulu melihat latar belakang sosial, politik misalnya apalagi mentarget, tidak, tak pernah itu dilakukan KPK. Tetapi kemudian ketika ada laporan masuk ke KPK, kami pastikan akan tindaklanjuti siapa pun itu," sambungnya.