Sabtu, 10 Desember 2022 15:17 WIB
Polri: Seluruh Korban Ledakan Tambang Batu Bara Berhasil Dievakuasi
Editor: Hadi Ismanto
Penulis: Fajar Ramadhan
PMJ NEWS - Sebuah ledakan terjadi di lokasi tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022). Seluruh korban dalam peristiwa tersebut telah ditemukan.
"Ya sudah terevakuasi semua korban,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi wartawan.
Dedi menuturkan, dalam peristiwa tersebut terdapat 14 orang yang menjadi korban, dengan 10 korban diantaranya meninggal dunia.
"Dari kejadian tersebut terdapat korban sebanyak 14 orang, dengan perincian, 10 orang meninggal dunia, 1 orang masih terkurung di TKP, 1 orang luka bakar 30 %, 1 orang luka ringan, dan 2 orang selamat,” beber dia.
Ditambahkannya, dari 10 korban yang meninggal dunia, baru 9 korban yang teridentifikasi. Satu korban lain dan korban yang terkurung namun sudah dievakuasi, masih dalam proses identifikasi.
“Saat ini sedang proses identifikasi di RSU Sawahlunto,” jelasnya.
Berikut ini merupakan data korban yang telah teridentifikasi dalam peristiwa tersebut.
Korban Tewas:
1. Eri Mario (46)
2. M. Afrizon Efendi (26)
3. Kaspion (50)
4. M. Ali Jina (52)
5. Asmidi (43)
6. Bikun Supiyanto (39)
7. Nori Indra (35)
8. Turiman (41)
9. Roby Zaldi (32)
Korban Luka:
1. Szaigol Latif (18)
2. Arif Munanda (22)
Korban Selamat:
1. Basir (50)
2. Trisno (43)
Diberitakan sebelumnya, Polri menyebut empat orang meninggal dunia setelah lubang tambang batu bara milik PT NAL di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, diduga meledak. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (9/12/2022).
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Plres Sawahlunto dan Polda Sumatra Barat masih mendalami kejadian ini. Bahkan polisi langsung mendatangi lokasi kecelakaan tambang IUP PT NAL.
"Terdapat 15 orang pekerja lubang dalam, yang berhasil keluar sembilan orang dengan rincian lima luka-luka, empat meninggal. Sementara enam lainnya masih dalam proses evakuasi," ungkap Dedi Prasetyo dalam keterangan.