test

Politik

Jumat, 9 Agustus 2019 21:43 WIB

Ini Penjelasan Sri Mulyani Kenapa Biaya Investasi ke Indonesia Lebih Besar

Editor: Redaksi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (fofo: IG @smindrawati)
PMJ – Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan bahwa tingkat rasio produktivitas Indonesia (Incremental Capital to Output Ratio/ICOR) masih terlalu tinggi dibandingkan dengan negara lain. ICOR Indonesia saat ini berada di level 6%, sedangkan negara berkembang lainnya hanya di level 3%. Sri Mulyani menjelaskan bahwa hal tersebut membuat biaya investasi ke Indonesia semakin tinggi. "Karena ICOR di atas 6%, biaya ekonomi kita pasti tinggi," ujar Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8/2019). Sri Mulyani mengatakan bahwa terlalu banyak pembahasan yang dilakukan dibandingkan aksinya. "Itu karena banyak perantara daripada yang benar-benar kerja, terlalu banyak pembahasan daripada yang mengerjakan. Lebih banyak biaya penunjang daripada inti," terangnya. "Jangan terbalik. Ini jadi tantangan besar kita bagaimana kita bisa desain sesuatu yang efisien. Birokrat dan birokrasi penting sekali," sambungnya. Sri Mulyani menuturkan bahwa hingga saat ini pemerintah terus memperbaiki sistem kebijakan untuk mendatangkan lebih banyak investasi ke dalam negeri. Salah satunya dengan membuat perizinan yang terintegrasi secara online melalui Online Single Submission (OSS). "Effort sudah dilakukan misalnya OSS agar investment tidak terlalu banyak menghadapi proses dan dengan teknologi, bisa efisien. Kalau birokrat tidak ada kerjaan, dia akan buat kerjaan dan itu jadi additional cost. Di satu sisi kita butuh birokrat efisien, kompeten. Di sisi lain butuh perbaikan efisiensi di pusat maupun daerah," pungkasnya. (BHR)

BERITA TERKAIT