Minggu, 3 April 2022 13:30 WIB
Jaga Stabilitas Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok Saat Ramadan
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo mengimbau kepada jajarannya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok agar tidak naik, khususnya harga minyak goreng selama bulan Ramadan.
"Kami ingin mengecek terutama saat Ramadan. Yang kedua juga mengecek yang berkaitan dengan minyak goreng," terang Jokowi.
"Saya kira untuk stok cukup. Tetapi yang paling penting memang jangan sampai harga naik terlalu tinggi. Biasanya kalau menjelang Lebaran seperti itu kebiasaannya (harga naik)," tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Jokowi mengungkapkan dirinya menemukan harga minyak goreng curah dibanderol Rp15.500 per liter di pasar tradisional, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Negara mengungkapkan, harga itu masih di atas harga eceran teratas (HET) yang ditentukan pemerintah yakni sebesar Rp14.000 per liter.
"(Minyak goreng curah) harganya Rp15.500. Masih belum mencapai apa yang kami (pemerintah) inginkan di (harga) Rp14 ribu," ungkapnya.
Menurutnya, stok minyak goreng curah juga sangat sedikit. Yaitu, hanya dua liter di pasar tersebut. Sementara, harga minyak goreng kemasan masih berkisar Rp24.000 per liter.
"Memang, utamanya untuk minyak memang yang di kemasan harganya rata-rata Rp24.000," tegas Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi menerangkan untuk bahan pangan lain harganya masih terbilang stabil. Tetapi, dirinya tidak menyebut pasti bahan pangan apa yang dimaksud.
"Untuk harga-harga yang lain masih pada posisi yang baik," ucapnya.
Jokowi memastikan pasokan bahan pangan masih aman saat Ramadan sehingga dirinya berharap stok dan harga tetap stabil sampai Hari Raya Idul Fitri nanti.
Kapolri Pastikan Ketersediaan Minyak Goreng dan Stabilitas Harga
Menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pabrik minyak goreng PT Tunas Baru Lampung (PT. TBL), Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Kegiatan itu untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga dari minyak goreng.
“Baru saja kita melaksanakan peninjauan untuk mengetahui secara langsung terkait produksi khususnya minyak curah, yang memang kita ingin pastikan setelah ditetapkannya Harga Eceran Tertinggi (HET) maka minyak curah kita harapkan segera ada di pasar,” ujar Sigit.
Dalam tinjauannya, Sigit meminta kepada pihak produsen untuk meningkatkan jumlah produksi khususnya terhadap minyak goreng jenis curah.
Apalagi, lanjut Sigit, PT. TBL telah mendapatkan kuota produksi dari Kemenperin sebesar 1.400 ton untuk bulan April, yang tadinya di Maret hanya 560 ton/bulan.
Dengan peningkatan jumlah produksi tersebut, Sigit pun berharap, stok atau ketersediaan minyak goreng curah dalam keadaan aman dan cukup guna memenuhi kebutuhan atau permintaan dari masyarakat.
“Tentunya kita ingin pastikan bahwa setiap hari produksi minyak curah betul-betul terdistribusi, tentunya nanti setelah kebutuhan di Palembang terpenuhi. Silahkan untuk diatur ke wilayah lain seperti Jambi dan wilayah lainnya sesuai kebutuhan yang akan diatur,” paparnya.
Namun demikian, alam tinjauannya kali ini, Sigit mengaku pihak pabrik menyampaikan ada sedikit permasalahan soal kekurangan bahan baku buah tandan segar.
Mendengar hal itu, Sigit menyebut akan melakukan pengecekan lebih lanjut terkait dengan hal tersebut.
“Namun demikian kita harapkan produksi dari target yang diberikan Kemenperin betul-betul bisa dipenuhi oleh PT. TBL,” jelasnya menegaskan.
Ditingkatkannya produksi minyak curah, menurut Mantan Kabareskrim, ini juga merupakan antisipasi untuk menghindari kekurangan minyak goreng curah ketika memasuki bulan Ramadan nanti.
“Karena kita akan masuk bulan Ramadan, sehingga diharapkan segera bisa terpenuhi," ucapnya.
"Karena memang minyak ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita yang selama ini memiliki ketergantungan terhadap minyak curah, khususnya pedagang kaki lima dan kelompok masyarakat tertentu yang kita lihat sangat membutuhkan. Kita harapkan bisa ditingkatkan,” pungkas Sigit.
Patroli dan Monitoring Harga dan Sembako di Sejumlah Pasar
Personel Sat Reskrimsus Polres Metro Jakarta Barat melaksanakan Patroli dan memonitoring serta mengecek persediaan harga sembako di Sejumlah pasar di Jakarta Barat.
Adapun pasar yang dilakukan pengecekan diantaranya pasar kopro, pasar duta mas, pasar slipi, pasar Cengkareng dan pasar Hipli
Hal itu dilakukan guna pencegahan agar tidak terjadinya kelangkaan persediaan stok minyak goreng dan memonitoring harga minyak goreng dan sembako di sejumlah pasar yang berada di wilayah Jakarta Barat.
"Pihaknya ingin memastikan bahwa persediaan dan harga minyak goreng maupun sembako stabil," terang Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo saat dikonfirmasi.
Selain itu, Kombes Pol Ady Wibowo menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan keresahan pada masyarakat yang sangat berdampak pada situasi kamtibmas.
"Kegiatan ini dilakukan guna memastikan dan menjamin ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ucap Kombes Pol Ady Wibowo
Sementara di kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Akbp Joko Dwi Harsono mengatakan pihaknya setiap hari akan diterjunkan untuk melakukan pengecekan baik itu pengecekan ketersediaan minyak goreng, bahan sembako hingga pengecekan harga di sejumlah pasar di wilayah Jakarta Barat.
Adapun pihaknya di bawah pimpinan Kanit Krimsus Polres Metro Jakarta Barat AKP Fahmi Fiandri dan Kasubnit 2 Krimsus Ipda Leo J. Sitepu akan terjun langsung ke lokasi setiap harinya.
Lebih jauh Joko mengatakan pihaknya siap menindak segala bentuk tindakan kecurangan yg merugikan masyarakat sebagai konsumen, khususnya di wilayah Jakarta Barat.
"Kami akan tindak tegas dan tidak pandang bulu jika adanya penyimpangan tersebut," tegas Joko.
Pihaknya juga berharap peran serta aktif masyarakat untuk memberikan informasi sekecil apapun.
"Jangan ragu dan laporkan kepada kami jika menemukan adanya penyimpangan yang tidak sesuai di pasaran," tandasnya.
DPR Minta Pasokan dan Harga Pangan Stabil
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menegaskan pentingnya menstabilkan harga-harga pangan yang banyak mengalami peningkatan saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Ia pun mengingatkan, para pemangku kebijakan untuk memastikan agar stok pangan di pasar tersedia, sehingga tidak terjadi lonjakan harga.
“Kita ketahui kenaikan harga pangan sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir. Pemerintah harus bisa menstabilkan harga-harga pangan,” ujar Puan kepada wartawan.
Beberapa bahan pangan yang sudah mulai mengalami kenaikan antara lain, kedelai, daging sapi, gula, dan tepung terigu.
Puan juga menyoroti permasalahan minyak goreng yang belum juga terselesaikan dalam hal harga imbas kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) global.
“Walauapun saat ini stok minyak goreng tidak lagi langka, tapi persoalan harga yang tinggi masih membebani masyarakat," tuturnya.
"Kami harap pemerintah lebih konsisten menerapkan kebijakan agar tidak menimbulkan ketidakpastian pasar,” jelasnya.
Puan memahami kenaikan harga pangan sebagian ada yang dipicu kerena faktor global.
Berbagai bahan pangan yang masih membutuhkan bahan baku impor membuat komoditas pangan semakin tinggi harganya.
“Namun penting juga agar ada antisipasi dari stakeholder terkait sehingga harga pangan tidak kian naik saat Ramadan dan Lebaran,” kata Puan.
Selain itu, lanjut Puan, pemerintah untuk memastikan stok barang kebutuhan pokok, khususnya komoditas-komoditas pangan strategis, tersedia di pasaran.
Dengan pasokan yang cukup, kata Puan, keamanan harga pun akan lebih terjamin.
“Harus ada pengecekan dan monitoring berkala antara kementerian-kementerian terkait bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan bahan pokok jelang bulan suci Ramadan,” sambungnya.
Selain itu, Puan juga meminta agar pemerintah menjamin kelancaran distribusi pasokan pangan sehingga segala kebutuhan masyarakat saat Ramadan tidak ada kendala.