test

Fokus

Minggu, 25 April 2021 13:33 WIB

Doa dan Harapan Selimuti Pencarian KRI Nanggala 402

Editor: Ferro Maulana

Pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak. (Foto: PMJ News/ Ilustrasi/ Jeje).

PMJ NEWS -  Kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) lalu, di perairan utara Bali, telah dinyatakan subsunk (tenggelam).

Hal itu dijelaskan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam siaran persnya di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali.

"Unsur-unsur TNI Angkatan Laut sudah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," tuturnya.

Berbagai bukti itu berupa temuan benda-benda yang diyakini merupakan bagian dari KRI Nanggala-402.

Kapal selam KRI Nanggala 402. (Foto: Dok Net)
Kapal selam KRI Nanggala 402. (Foto: Dok Net)

"Barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum dan di sekitar radius 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas," sambung Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, menambahkan.

Adapun temuan-temuan tersebut antara lain, alat sholat, busa penahan panas, komponen pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, oli untuk melumasi periskop, dan solar.

KSAL belum bisa memastikan bagaimana kondisi dari 53 awak kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu, usai lebih dari 72 jam dinyatakan hilang dan kemudian tenggelam.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Foto: Puspen TNI)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Foto: Puspen TNI)

"Kita tidak bisa melihat bagaimana korban, karena belum ketemu salah satu korbannya. Jadi kita tidak bisa duga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya," tutur Yudo.

Selain itu, pihaknya juga mengaku belum dapat memastikan berkenaan berapa persen angka harapan hidup para awak kapal selam itu.

Area Kedap Suara dan Cadangan Oksigen

Di kesempatan yang sama, Yudo menyebut ada bagian dalam kapal selam KRI Nanggala 402 yang kedap udara dan tak akan kemasukan air walaupun ada keretakan dalam kapal tersebut.

Keterangan Panglima TNI, KSAL dan Kapolri terkait tenggelamnya KRI Nanggala. (Foto: PMJ News).
Keterangan Panglima TNI, KSAL dan Kapolri terkait tenggelamnya KRI Nanggala. (Foto: PMJ News).

Yudo berharap prajurit TNI yang berada dalam kapal itu masih sempat menutup bagian tersebut. Sehingga dia berharap para prajurit masih selamat meskipun hingga kini belum ditemukan.

"Masuknya air kemungkin ada. Tapi ada kemungkinan air juga enggak masuk, karena ada bagian kabin-kabin yang air enggak bisa masuk," tuturnya.

"Jadi ada sekat-sekat di dalamnya. Jadi di dalam ruang itu ada bagian kompartemen yang pintunya kedap, diputar. Kemudian jika anggota sempat menutup, ada kemungkinan nggak kemasukan air," jelasnya.

Berkenaan dengan cadangan oksigen, menurut Yudo ada kemungkinan oksigen masih ada di KRI Nanggala 402. Dirinya menyebut, cadangan oksigen di kapal selam tersebut bisa bertahan sampai lima hari.

Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Foto : PMJ/InfoMiliter).
Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Foto : PMJ/InfoMiliter).

"Saya sampaikan kemarin, 72 jam itu ketika kapal black out. Tapi kalau enggak black out, kalau ada listrik bisa sampai lima hari," sambungnya.

"Kita tidak bisa lihat apakah dia black out atau nggak. Soalnya pas masuk air lampunya masih menyala. Namun demikian kalau saat menyelam itu black out, kemampuan hanya 72 jam. Tapi kalau listrik hidup bisa tahan 5 hari," pungkasnya.


Fokus pada 9 Area


Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menjelaskan proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih terfokus terhadap 9 area di perairan Bali.

Kesembilan area itu yang sebelumnya diyakini sebagai lokasi terakhir kapal selam sebelum dinyatakan hilang kontak. Terlebih beberapa area di antaranya ada tumpahan minyak serta didapati daya magnet kuat.

Keterangan Panglima TNI, KSAL dan Kapolri terkait tenggelamnya KRI Nanggala. (Foto: PMJ News).
Keterangan Panglima TNI, KSAL dan Kapolri terkait tenggelamnya KRI Nanggala. (Foto: PMJ News).

"Memang (pencarian) masih di area itu kurang lebih. Karena ada tarikannya di situ," ungkap Julius saat dikonfirmasi.

Dalam operasi pencarian tersebut, bantuan negara sahabat juga dikerahkan untuk menyisir lokasi (TKP). Salah satu yang terlibat yaitu, bantuan berupa pesawat Poseidon milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS).

Pesawat ini adalah pesawat jenis Boeing P-8 Poseidon yang merupakan pesawat patroli maritim berkemampuan intelijen, pengintaian, serta pencarian dan penyelamatan.

Polri Kerahkan 4 Kapal

Terpisah, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerangkan, Polri akan memberikan yang terbaik dalam upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (Foto: PMJ News)
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (Foto: PMJ News)

Sigit melanjutkan, Polri telah menurunkan beberapa peralatan dan kapal guna mendukung upaya pencarian.

"Seluruh kegiatan memberikan yang terbaik yang bisa kami lakukan. Kami telah menurunkan empat kapal guna mensupport pencarian kegiatan kemanusiaan," urai Sigit dalam keterangan persnya.

Masih dari pernyataan Sigit, dalam upaya pencarian KRI Nanggala, pihak Polri akan terus mendampingi.

Adapun empat kapal milik polairud yang diturunkan yakni KP Gelatik-5016, KP Enggang-4016, KP Barata-8004 dan KP Balam-4017.

Keempat kapal itu dilengkapi dengan robot pencarian yaitu ROV atau drone bawah laut.

"Dalam kesempatan ini kami selalu berusaha untuk terus melakukan apa yang bisa kami lakukan, dengan segala upaya yang ada kami akan menurunkan 4 unit kapal, kapal gelatik, barata, balam, dan enggang, yang tentunya kami turunkan untuk membantu dalam rangka pencarian," papar Sigit.

Tak hanya menurunkan kapal, drone dan peralatan pendukung pencarian KRI Nanggala. Sigit mengungkapkan, pihaknya juga menyiapkan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) jika nantinya diperlukan. Ia pun menyampaikan keprihatinan insiden hilangnya KRI Nanggala tersebut.

Pengamat: Masih Ada Harapan

Masih ada harapan bagi awak kapal yang berjumlah 53 orang ditemukan dalam kondisi hidup. Prediksi keadaan 53 orang di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 selamat didasarkan pada balon emergency yang tidak keluar.

Pengamat pertahanan dan militer Connie Rahakundini Bakrie. (Dok Net)
Pengamat pertahanan dan militer Connie Rahakundini Bakrie. (Dok Net)

Pengamat pertahanan dan militer Connie Rahakundini Bakrie menjelaskan data terakhir dari pusat informasi posko di Bali pun mengatakan tidak ditemukan adanya tanda emergency atau darurat.

Harapan lainnya bahwa kapal dan awak kapalnya selamat karena sempat ditemukan tanda pergerakan kapal itu.

“Karena balon emergency itu belum keluar. Ketika kapal selam itu tenggelam dan balon emergency keluar, itu artinya kapal selam pecah,” papar Connie Rahakundini Bakrie.

“Kedua, kita masih ada harapan. Pergerakan kapal selam tersebut terdeteksi walaupun masih sangat lemah ya 2,5 knote," ungkapnya.


Kerahkan Seluruh Kekuatan Temukan Nanggala 402


Presiden Joko Widodo menuturkan pemerintah telah mengerahkan seluruh kekuatan untuk menemukan kapal selam TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala 402 yang berisi 53 awal kapal, yang telah hilang kontak.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers terkait gempa di Malang. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).

Jokowi menambahkan, saat ini Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut telah memimpin langsung upaya pencarian di lapangan.

“Saya juga telah memerintahkan panglima TNI, KSAL dan Basarnas bersama-sama instansi terkait lainnya untuk mengerahkan segala kekuatan dan upaya seoptimal mungkin melakukan upaya pencarian dan penyelamatan. Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor.

Lebih jauh, Jokowi mengatakan sangat memahami perasaan para keluarga awak kapal selam tersebut. Kepala berjanji berusaha sebaik mungkin untuk dapat menemukan kapal selam itu beserta semua awaknya.

“Terakhir saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan upaya pencarian dan penyelamatan ini dilancarkan, diberikan kemudahan untuk menemukan kembali KRI Nanggala 402. Dan seluruh awaknya dalam keadaan selamat,” ujar Jokowi.

Ketua DPR Minta Pencarian Dioptimalkan

Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan kesedihan mendalam karena KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) belum ditemukan.

Ketua DPR RI, Puan Maharani saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/DPR)
Ketua DPR RI, Puan Maharani saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/DPR)


Puan berharap pencarian terus dilakukan optimal untuk mengetahui kondisi kapal selam tersebut beserta 53 awaknya.

“Doa terbaik untuk seluruh patriot awak KRI Nanggala-402 penjaga kedaulatan laut NKRI, semoga kapal ditemukan dan awaknya selamat,” tutur Puan dalam keterangan persnya.


Untuk diketahui, TNI menyatakan bahwa KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali telah tenggelam. Adapun isyarat subsunk (tenggelam) untuk KRI Nanggala-402 dinyatakan setelah melakukan pencarian selama 72 jam.

Dalam usaha pencarian itu ditemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik tenggelamnya KRI Nanggala-402.


Serpihan yang ditemukan di antaranya pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan botol oranye pelumas periskop kapal selam. Ditemukan juga perlengkapan salat ABK Nanggala-402.

“Kami berharap proses pencarian terus dilakukan dengan optimal sampai kapal dan seluruh awaknya ditemukan,” ungkap Puan.


“Saya sangat yakin masyarakat turut mendoakan agar proses pencarian lancar. Kapal ditemukan dan seluruh awaknya selamat,” optimis politisi PDI-P itu.

Harapan Keluarga Korban Awak Kapal Selam


Dari 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402, ada satu yang merupakan putra daerah Desa Sumber Mulyo, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur, Sumatera Selatan, Sertu Ryan Yogie Pratama.

Kapal Selam Nanggala-402 Indonesia. (Foto: Dok Net)
Kapal Selam Nanggala-402 Indonesia. (Foto: Dok Net)

Sertu Ryan Yogie Pratama merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang satu-satunya anggota TNI dalam keluarga sehingga menjadi kebanggaan dari Nani Suryani (52), ibu dari Ryan.

“Anaknya sangat peduli dan sayang sama adik-adiknya,” ujar Nani Suryani (52), ibu Sertu Ryan Yogie, Sabtu (24/4/2021).

Menurut Nani, keluarga baru mengetahui kabar duka ini dari istri Ryan Yogie, Alma Hanaya. Saat itu, Alma menghubunginya melalui sambungan telpon.

“Istri telpon saya, tanya kabar saya dulu sehat atau tidak.Lalu tidak lama ia nangis sambil bilang minta doanya bu,” ungkapnya.

Usai mengetahui kabar tersebut, keluarga seketika langsung histeris.

“Kami di sini langsung histeris setelah mendengar kabar dari isterinya,” bebernya.

Sekedar informasi, prajurit TNI yang berusia 30 tahun itu selain berbakti kepada orangtuanya, ia juga dikenal mempunyai kepribadian yang baik kepada masyarakat sekitar tempat tinggalnya saat ia pulang kampung.

Selama bertugas anaknya tinggal di Surabaya bersama istri dan satu anak yang berumur satu tahun.

BERITA TERKAIT