test

Hukrim

Jumat, 18 September 2020 13:15 WIB

Sadis! Sebelum Dimutilasi, Rinaldi Diajak Tersangka Laeli Berhubungan Badan

Editor: Etty Kadriwaty

Dua tersangka berbaju orange. (Foto : PMJ/Fjr).

PMJ - Tragis dan miris, begini kisah akhir hidup Rinaldi Harley Wismanu. Berharap bertemu teman kencan yang menyenangkan, tapi yang didapat wanita penggoda yang tega menghabisi nyawanya demi uang.

Dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020) kemarin, banyak fakta yang terungkap dari kasus kematian Rinaldi yang dibunuh dengan keji lalu dimutilasi oleh kedua pelaku, Djumadil Al Fajri dan Laeli Atik Supriyatin.

Korban Rinaldi dan pelaku, Laeli Atik Supriyatin (LAS) berkenalan melalui aplikasi pencari jodoh, Tinder. Tanpa Rinaldi sadari, kala berkenalan, Laeli sudah mengincar dirinya demi harta belaka.

Jadi untuk kronologis antara korban dan saudari LAS memang sudah lama saling mengenal, mereka kenal lewat aplikasi Tinder dan mereka beberapa kali ketemu dan korban minta nomor WhatsApp pelaku dan keduanya sering chatting di WhatsApp," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.

Korban dan tersangka Laeli saling kenal melalui aplikasi Tinder sejak satu tahun lalu. Perkenalan itu kemudian semakin hangat. Korban dan pelaku saling bertukar nomor ponsel, hingga akhirnya mereka janjian bertemu di sebuah apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Pada pertemuan 9 September itu, Rinaldi tak menyangka rayuan Laeli berakhir maut. Laeli bersama kekasihnya, Djumadil merencanakan akan membunuh Rinaldi di hari itu. Rencana keji itu dibuat demi meraup harta milik Rinaldi. Kedua tersangka ini berhasil mengambil uang Rinaldi sebesar Rp97 juta.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat memberikan keterangan. (Foto ; PMJ/Fjr).

"Kejadian tanggal 9 September, mereka menyewa (kamar di apartemen Pasar Baru) sampai tanggal 12 September," kata Irjen Nana Sudjana.

Dalam aksi berencananya itu, Djumadil terlebih dahulu bersembunyi di kamar mandi di kamar apartemen yang kedua pelaku sewa. Rinaldi disebut sempat berhubungan badan dengan pelaku, Laeli sebelum akhirnya dibunuh dan dimutilasi.

Saat Rinaldi dan Laeli berhubungan, Djumadil keluar dari kamar mandi lalu memukul Rinaldi dengan batu bata sebanyak 3 kali. Setelah itu dia menusuk Rinaldi dengan pisau sebanyak 7 kali.

Hari itu adalah hari terakhir hidup Rinaldi. Dan yang mengenaskan adalah setelah tak bernyawa, Djumadil dan Laeli memutilasi jasad Rinaldi dengan gergaji. Setelah terpotong 11 bagian, jasad Rinaldi dipindahkan ke Apartemen Kalibata City. Sungguh tragis!

Kasus pembunuhan dengan mutilasi ini terkuak setelah ditemukannya jasad Rinaldi yang tersimpan di dalam koper di Apartemen Kalibata City. Bau yang menyengat dari dalam kamar, membuat kasus ini bisa terungkap.

Siang ini, Polda Metro Jaya akan menggelar reka adegan pembunuhan keji yang dilakukan tersangka Laeli dan Djumadil.(Ety-02)

BERITA TERKAIT