test

Olahraga

Rabu, 17 November 2021 22:01 WIB

Banyak Tim Kaya Baru, Madrid Khawatir Tak Bisa Datangkan Pemain Bintang

Editor: Ferro Maulana

Presiden Real Madrid Florentino Perez. (Foto: Dok Net/ Istimewa)

PMJ NEWS -  Presiden Real Madrid Florentino Perez nampaknya khawatir berkenaan banyaknya tim kaya baru. Hal itu menyebabkan Los Blancos seakan kehilangan taji untuk mendatangkan pemain bintang yang mereka inginkan.

Hadirnya para taipan di era sepakbola dimulai sejak akuisisi Roman Abramovic di Chelsea pada 2003 lalu.

Kemudian, pengusaha yang memiliki tim sepakbola mulai menjamur. Manchester City sempat diakuisisi mantan PM Thailand sebelum dibeli Sheikh Mansour.

Di belahan Eropa lain, PSG di takeover oleh Qatar Sport Investment, Malaga sempat dimiliki konglomerat Arab.

Dan baru-baru ini Newcastle United, mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pangeran Arab Saudi, Mohamed Bin Salman dalam bendera Public Investment Fund (PIF)

Kehadiran para bos baru yang punya uang melimpah membuat mereka tak kesulitan mendatangkan pemain-pemain bintang guna memperkuat tim.

Di samping itu, tim pemilik juga bakal enggan melepas bintangnya saat diminati tim lain.

Kasus ini pernah terjadi kepada Real Madrid kala ingin memboyong Kylian Mbappe di bursa musim panas kemarin.

Berikutnya, Los Blancos sudah membuka penawaran di angka 200 juta Euro guna mengamankan pemain asal Prancis.

Kontrak Mbappe memang akan berakhir di penghujung musim. Tetapi, tawaran wah itu justru ditolak oleh PSG. Penolakan tersebut pada akhirnya membuat Perez agak sedikit resah.

“Sekarang Anda menawarkan 200 juta (euro) dan mereka tetap tak mau menjual. Lebih baik ketika kontrak mereka berakhir, tapi saat ini ada banyak klub yang didukung negara dan mereka tak ingin menjual pemainnya,” ungkap Perez melansir laman Marca.

Dirinya juga merasa banyak klub yang tak bisa mengelola pendapatannya dari sponsor dan hal-hal lainnya.

Kebanyakan, pemilik klub banyak mengucurkan dana melalui pemiliknya ke platform lain dan menurut Perez, hal tersebut menjadi sebuah kebujakan yang salah kaprah

“Saya berusaha agar manajemen (keuangan klub) menjadi yang utama. Bukan uang yang didapatkan dari tempat lain. Akan tiba saatnya 30 klub teratas di Eropa dimiliki oleh negara,” sambung Perez lagi.

“Itu bukanlah prinsip utama dari Uni Eropa. Saya datang ke sini untuk bertarung, dan saya telah berjuang sejak pertama kali tiba,” tandasnya.

 

 

BERITA TERKAIT