Selasa, 12 Oktober 2021 12:50 WIB
Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Jokowi: Ini Terbesar di Dunia
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Selasa (12/10/2021).
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan smelter yang dibangun ini merupakan terbesar di dunia. Smelter ini dapat mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
"Kita mendapatkan laporan bahwa smelter yang akan dibangun ini dengan desain single line ini terbesar di dunia karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun," kata Jokowi saat sambutan yang dilihat detikcom di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/10/2021).
Jokowi menjelaskan, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik ini dibangun di lahan seluas 103 hektar dengan nilai investasi USD3 miliar atau Rp42 triliun. Kapasitas pabrik pemurnian lumpur anoda untuk menjadi emas mencapai 6.000 ton per tahun.
"Bapak Ibu bisa bayangkan 1,7 juta ton. Itu kalau dinaikkan truk yang kecil biasanya bisa mengangkut 3 sampai 4 ton, berarti ada 600 ribu truk berjajar di sini bayangkan, ini gede sekali," tuturnya.
Di sisi lain, Jokowi berharap dengan dibangunnya smelter ini akan menjadi daya tarik industri lain untuk masuk ke kawasan ini. Sehingga bisa menumbuhkan ekonomi di Indonesia.
"Saya berharap kehadiran PT Freeport Indonesia di kawasan ekonomi khusus di Gresik ini akan menjadi daya tarik bagi industri-industri lain untuk masuk ke sini khususnya industri turunan tembaga untuk ikut berinvestasi di sini," terangnya.
Oleh karena itu, Jokowi memastikan bakal memberikan dukungan setiap investor yang masuk ke Indonesia. Sehingga iklim investasi semakin membaik. "Pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh agar iklim investasi kita semakin baik," tukasnya.
Sebagai informasi, dalam kunjugan ini Jokowi didampingi Menteri BUMN, Menko Perekonomian, Menteri ESDM, Menteri Perindustrian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim hingga Pangdam V/Brawijaya.