PMJ NEWS - Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai pemanfaatan rumah ibadah dan simpul-simpul masyarakat antara lain, majelis taklim, pesantren, lembaga pendidikan, perguruan tinggi, sampai sekolah bertujuan mendukung percepatan vaksinasi. Jadi harus dimaksimalkan.

"Sehingga tercapai target vaksinasi 70 persen. Karena negara kita spiritnya adalah beragama, Ketuhanan Yang Maha Esa, perlu sentuhan-sentuhan keagamaan dan keyakinan," terang Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Cholil Nafis, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (22/9/2021).

Cholil menyebutkan sentra vaksinasi di tempat-tempat ibadah serta lembaga pendidikan sangat vital, khusus untuk menyasar kelompok yang masih enggan untuk divaksin.

Namun, melalui pendekatan agama, masyarakat akan mudah untuk dibujuk. Selanjutnya, vaksinasi seperti di pondok pesantren (ponpes) bukan hanya mencakup santri dan kiai, juga termasuk warga sekitar.

Menurutnya, pemerintah harus terus meningkatkan sosialisasi untuk bisa merangkul kelompok masyarakat yang masih menolak vaksin Covid-19.

Adapun, tokoh agama agar terus dilibatkan memberikan pemahaman kepada masyarakat.

"Kadang perlu juga dikombinasi dengan medisnya. Sehingga selain dalil-dalil keagamaan. Ya ada realita yang dipaparkan fenomena science dan medis itu," pungkasnya.