Rabu, 1 September 2021 21:02 WIB
BPS: DKI Jakarta Alami Deflasi dan Inflasi 0,08 Persen pada Agustus
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menerangkan, dengan mulai dibukanya mal atau pusat perbelanjaan, pencairan dana bantuan sosial dan stimulus usaha mendorong permintaan barang dan jasa masyarakat. Sehingga memicu inflasi pada Agustus 2021 sebesar 0,08 persen.
“Selama dua bulan terakhir, DKI Jakarta mengalami deflasi dan Agustus ini terdapat inflasi 0,08 persen,” ungkap Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga, dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (1/9/2021).
Adanya inflasi pada Agustus 2021, mengindikasikan mulai membaiknya ekonomi di Jakarta setelah PPKM Darurat pada bulan Juli 2021.
Walaupun masih dalam PPKM Level 4 dan sekarang Level 3, aktivitas ekonomi masyarakat mulai meningkat seiring beroperasinya pusat perbelanjaan dan mal.
Begitu juga restoran dan rumah makan, meski ada batasan jumlah pengunjung dan waktu operasional.
Selain itu, berlanjutnya bantuan sosial dan stimulus dunia usaha juga mendorong daya beli masyarakat.
Masih dari penjelasan Buyung, perkembangan inflasi dari Januari sampai Agustus 2021 (year to date/ytd) sebesar 0,65 persen.
Bila dibandingkan pada periode Agustus 2020 (yoy) inflasi tercatat sebesar 1,21 persen.
Sementara itu, komoditas yang menyumbang inflasi, antara lain, pengeluaran untuk biaya pendidikan menjadi pemicu utama di perguruan tinggi sebesar 0,03 persen, Sekolah Menengah Pertama sebesar 0,02 persen dan biaya Sekolah Menengah Atas 0,02 persen.
“Inflasi kelompok pengeluaran pendidikan sebesar 1,35 persen karena mulai tahun ajaran baru,”tambahnya.
Lalu dari sisi pendidikan, kegiatan yang menyumbang inflasi yaitu kesehatan sebesar 0,57 persen, perlengkapan rumah tangga (0,23 persen), perawatan pribadi (0,22 persen), transportasi (0,09 persen) dan restoran (0,07 persen).